Masih Aku Jaga Kesetiaan Meski Kamu Pergi Tanpa Pesan

Floria Zulvi diperbarui 18 Jul 2016, 21:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu diharuskan menunggu seseorang yang miliki hatimu seutuhnya? Pernahkah kamu berpikir bahwa diri ini bisa saja membuang rasa setiamu begitu saja, namun kamu memilih untuk tidak? Ya, perasaan itu memang menyakitkan. Ketika kamu tahu akan lebih berbahagia ketika memulai hidup yang baru namun hatimu berkata bahwa menunggu dirinya yang telah pergi mampu membahagiakanmu lebih meski harus tertatih.

Kesetiaan yang kamu miliki pun diuji. Antara meraih kebahagiaan tanpanya atau memilih untuk bersabar dan menunggunya kembali dengan harapan menjawab jutaan pertanyaan yang ada di kepala. Ya, dia yang meninggalkanmu tanpa pesan. Dia yang pergi tanpa alasan. Serta dia yang menyakitimu hingga ke sel tubuh merupakan seseorang yang juga mampu membuatmu bahagia di setiap degupan jantung.

1. Kembali menunggu. Keputusan untuk menunggu memang tak bisa dibilang benar atau salah. Salahkah kamu menunggu kebahagiaan? atau salahkah kamu menyakiti dirimu dengan menghempaskan berjuta kemungkinan perasaan bahagia dan bebas yang berada di depan mata?

2. Rasa penasaran yang tinggal. Jutaan pertanyaan mengenai alasan dia meninggalkanmu tak pernah lenyap dari kepala. Meski aktivitas harian sedikit membuat pikiran terdistraksi, namun rasa yang tinggal tak juga pergi. Kini giliran logikamu yang bertanya, benarkah ini cinta? Ataukah rasa penasaran belaka?

3. "Aku sedang tak selera untuk disiksa!". Kutipan monolog Ferre dari buku Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh itu seringkali memenuhi setiap jalur aliran darah seakan sekaligus memberikan komando untuk melupakan dia. Dari semua kerumitan yang berada di kepala akhirnya tersisa sebuah pertanyaan yang menohok, "bukan bisa atau tidak aku melupakannya, namun, ingin kah aku?"