Waspada, Rumah Sakit Penerima Vaksin Palsu Bisa Bertambah

Asnida Riani diperbarui 18 Jul 2016, 07:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang mengatakan, akan segera memeriksa setiap rumah sakit yang masuk daftar penerima vaksin palsu.

"Kita siap untuk melakukan itu (pemeriksaan ke rumah sakit), hari ini mulai bisa kita lakukan," kata Maura saat menghadiri diskusi bertema 'Jalur Hitam Vaksin Palsu' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7), kepada Liputan6.com.

Ia juga menuturkan, Kemenkes telah memiliki agenda sendiri dalam seminggu ke depan untuk bertandang ke 14 rumah sakit tersebut. Maura mengatakan, Kemenkes telah menghubungi pihak rumah sakit. "Kita sedang menghubungi nama-nama itu, meski sudah diumumkan tapi bisa nambah," akunya.

Bukan hanya rumah sakit, setiap anak yang kedapatan telah terkena vaksin palsu pun akan dihubungi satu per satu. "Ini ada 2 proses yang sedang berjalan, yang pertama investigasi dan kedua hasil-hasil investigasi akan kita lakukan tindak lanjut. Ini kerja yang berat juga agar kita bisa dapat dengan tepat report nama-namanya," ujar Maura.

"Ada 5 tim dari Kemenkes yang akan ke RS. Saya ingin masyarakat percaya, kita akan jamin dan kawal ini dengan sebaik-baiknya. Meski kita enggak janji hari ini bisa selesai semua, tapi kita ingin masyarakat tidak khawatir," tambahnya.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek sebelumnya telah mengungkap nama-nama rumah sakit yang menerima vaksin palsu, yakni RS DR Sander (Bekasi), RS Bhakti Husada (Bekasi), RS Sentral Medika (Gombong), RSIA Puspa Husada, RS Karya Medika (Bekasi), RS Kartika Husada (Bekasi), RS Sayang Bunda (Bekasi), RS Multazam (Bekasi), RS Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Bekasi), RS Hosana (Bekasi), RS Elizabeth (Bekasi), RS Harapan Bunda (Jakarta Timur), dan RS Hosana (Bekasi).