Fimela.com, Jakarta Ratusan bayi terpapar vaksin palsu dari sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Angka bayi yang terpapar itu cukup mengagetkan. Liputan6 menulis, ada 197 anak yang menerima vaksin palsu di sebuah klinik bidan, di bilangan Ciracas, Jakarta Timur.
Baca Juga
Brigadir Jenderal Agus Setya, Direktur Tipid Eksus Bareskrim Polri mengatakan kepada media tersebut, pada awalnya hanya 48 anak yang teridentifikasi. Namun, setelah ditelusuri lagi, korban bertambah menjadi 194. "Semula teridentifikasi 48, namun setelah ditelusuri lagi ada 194 bayi," katanya pada Sabtu (16/7).
Meskipun Agung mengatakan sudah ada treatment dan penanggulangannya, namun masyarakat masih was-was mengenai kasus ini. Mereka, sebagai orangtua, tentu saja khawatir setiap barang yang masuk ke dalam tubuh buah hatinya. Mereka takut akan ada efek samping yang merusak kesehatan anak.
Untuk itu, sebagian masyarakat beramai-ramai menulis surat terbuka untuk Presiden. Dalam surat tersebut, tertulis "selamatkan anak kami dari ulah dokter perawat." Nampaknya, mereka menganggap dokter dan para perawat adalah pihak yang paling bertanggung jawab.
Namun, pemilik akun Facebook Alexander Edo Tondas tak setuju dengan isi surat terbuka itu. Dia menulis, "jangan jadikan dokter dan perawatmu kambing hitam atas ulah oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab para produsen vaksin palsu." Sementara itu, Agus mengatakan, pihaknya akan menghentikan produksi dan menghancurkan botol bekas vaksin palsu.