Fimela.com, Jakarta Militer Turki mengumumkan telah mengambil alih kuasa pada Jumat (15/7) kemarin. Namun, Presiden Tayyip Erdogan menyangkalnya. Dia berjanji, kudeta akan digagalkan. Meskipun begitu, kemungkinan penggulingan Erdogan bisa saja terjadi.
Baca Juga
Dilansir dari Antara News, jika Erdogen berhasil digulingkan, perubahan terbesar di Timur Tengah dalam beberapa tahun belakangan akan terjadi. Pasalnya, Erdogen telah memerintah sejak 2003. Selain itu, Turki merupakan salah satu sekutu AS yang paling penting di wilayah tersebut. Mengubahnya akan menimbulkan perubahan yang sangat besar.
Erdogan mengatakan akan mengatasi hal ini kepada penyiar CNN melalui panggilan video via ponsel di Turki. Dia juga meminta para pengikutnya turun ke jalan untuk membela pemerintahannya. Selain itu, Antara News menulis, Erdogan bilang komplotan kudeta akan membayar harga yang berat.
Akibat kudeta ini, bandara di tutup. Akses ke situs media sosial dan Internet terputus. Sementara pasukan menutup dua jembatan di atas Bosphorus di Istanbul. Tentara pun telah mengambil alih televisi negara TRT. Bahkan, seorang penyiar telah membacakan sebuah pernyataan atas perintah militer. Pernyataan tersebut berisi, Turki akan dijalankan oleh "dewan perdamaian" yang akan menjamin keamanan penduduk. Militer ini menuduh pemerintah Turki telah mengikis aturan demokratis dan hukum sekuler.