Film produksi Legacy Pictures itu, Dian Sastrowardoyo memerankan sosok Raden Ajeng Kartini dalam film Kartini yang akan dirilis pada Hari Kartini tahun depan.(Nurwahyunan/Bintang.com)
"Dari lubuk hati saya bersyukur banget. Karena sebelum dapet project ini, saya mendapatkan kepedulian besar gimana perempuan dalam kemajuan sebuah bangsa," ucap Dian Sastro di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2016). (Nurwahyunan/Bintang.com)
Tanggung jawab besar dirasakan oleh Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2004 (AADC). Terlebih, yang diperankan adalah sosok perempuan yang memperjuangkan hak-hak perempuan terhadap lelaki.(Nurwahyunan/Bintang.com)
"Jadi bersyukur banget. Tibalah saat ini memerankan sosok tokoh pahlawan emansipasi. Memalukan kalau saya tidak bisa memerankan dengan baik. Saya bukan aktor yang baik kalau enggak bisa perankan ini," tuturnya. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Tidak ingin mengecewakan masyarakat, ia banyak melakukan riset mengenai tokoh yang mengangkat kebangkitan perempuan dari Jepara tersebut.(Nurwahyunan/Bintang.com)
Tidak hanya belajar dari perjuangannya, istri Maulana Indraguna Sutowo itu juga harus belajar logat dan gaya bahasa Jawa dan Belanda.(Nurwahyunan/Bintang.com)
Dalam film Kartini, setidaknya Dian Sastrowardoyo harus menghafal, ngomong dan memaknai 64 kalimat bahasa Belanda. Beruntung ia bisa belajar dengan Hans De Kraker, kekasih pemeran Paramitha Rusady.(Nurwahyunan/Bintang.com)