Fimela.com, Jakarta Meski ditodong pistol oleh pria bertopeng, seorang pekerja toko kebab di kota Christchurch yang tertangkap kamera CCTV, tetap santai melayani pelanggannya. Dalam rekaman tersebut, terlihat sang perampok memegang tas, sementara tangannya yang lain menodongkan pistol ke arah si pekerja.
Baca Juga
Namun seakan tidak terpengaruh, pekerja itu terlihat tak peduli dan memilih mengerjakan kebab pesanan seorang pelanggan. Setelah memberi kebab ke pelanggan, sang pekerja toko kebab santai berjalan ke dapur sampai tidak lagi terlihat kamera. Dari kamera CCTV, terlihat si pria bertopeng seperti kebingungan menghadapi perlakuan dari si pekerja toko. Beberapa saat kemudian, si perampok pun angkat kaki meninggalkan toko dengan tangan kosong.
Insiden tersebut terjadi pada 28 Mei sekitar pukul 22.38 waktu setempat. Kepolisian Christchurch merilis rekaman CCTV tersebut dengan harapan bisa mencari tahu siapa pria bertopeng yang menodongkan senjata tersebut. Pihak kepolisian juga meninggalkan nomor telepon yang bisa dihubungi bagi siapa saja yang mengetahui informasi tentang pria bertopeng tersebut.
Rupanya rekaman itu menjadi viral di internet dan ditonton lebih dari 140.000 kali. Belakangan diiketahui jika pemilik toko itu bernama Said Ahmed. Beberapa netizen menjuluki Said sebagai "pemilik kedai paling dingin yang pernah ada". Said mengatakan dalam sebuah wawancara, si perampok meminta sejumlah uang malam itu. Namun, kata Said, pikirannya tertuju kepada seorang pelanggan yang sudah memesan makanan.
"Dia tidak membuat saya takut dan dia nampaknya terkejut dengan reaksi saya," kata Said. "Saya yakin dia tidak akan menembak saya. Dia datang untuk merampok bukan untuk membunuh," tambah dia. Said Ahmed, yang pindah ke Selandia Baru 20 tahun lalu, mengatakan, itu adalah insiden percobaan perampokan pertama yang dialaminya selama 15 tahun mengelola kedai kebab.
"Saat dia pergi barulah jantung saya berdegup sangat kencang. Terima kasih Tuhan sudah melindungi saya," ujar Said kepada harian New Zealand Herald. Pria berusia 55 tahun itu mengatakan, sejak peristiwa itu dia kini menutup kedainya lebih awal dan menasihati anak-anaknya agar menjadi pemberani karena hidup bisa berubah dalam beberapa detik.