Fimela.com, Jakarta Dalam satu hari, tepatnya Senin 4 Juli 2016, tiga serangan bom bunuh diri terjadi di Arab Saudi. Bahkan yang sangat mengejutkan adalah salah satu bom bunuh diri tersebut terjadi di daerah yang menjadi tempat makam Rasulullah, Nabi Muhammad di Masjid Nabawi, Madinah.
Selain di Madinah, serangan bom bunuh diri juga terjadi di Jeddah dan Qatif. Peristiwa yang sangat menggemparkan inipun menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia, termasuk dewan cendekiawan Muslim dunia (The Muslim Council of Elders/MCE). "Mereka tidak menghormati kesucian apapun dan mereka tidak memiliki agama ataupun hati nurani," demikian pernyataan dewan tersebut sebagaimana dilansir laman Saudi Gazette.
Dilansir dari Antara, Ketua MCE, Imam Besar Al-Azhar Ahmad Al Tayyib, menanyakan agama atau moral apa yang menyebabkan seseorang meledakkan diri serta menewaskan dan melukai orang tak berdosa. Presiden Urusan Dua Masjid Suci Syekh Dr. Abdulrahman Al-Sudais atas nama pribadi serta para imam, khatib, cendekiawan muslim dan syekh kedua masjid suci mengutuk insiden menyakitkan dan tindak kejahatan tersebut.
Para cendekiawan Muslim berharap generasi muda Islam tetap memegang teguh ajaran Alquran dengan menjauhkan diri dari paham ekstremisme. Sementara itu Sekretaris Jenderal sekaligus Juru Bicara Dewan Peradilan Tinggi Syekh Salman bin Muhammad Al-Nashwan menyebut bahwa serangan bom tersebut sangat tercela.