Fimela.com, Jakarta Lola Amaria dikenal sebagai bintang sinetron, film, sutradara sekaligus produser film. Wanita cantik kelahiran 30 Juli 1977 ini mengawali kariernya di dunia hiburan Indonesia sebagai bintang iklan.
****
Di dunia layar kaca, anak ketiga dari sembilan bersaudara ini pertama kali bermain dalam sinetron yang berjudul Penari. Pada sinetron tersebut, Lola berperan sebagai Sila yang merupakan penari erotis. Dari sinetron itu, Lola kemudian membintangi sinetron lainnya seperti Tali Kasih, Merah Hitam Cinta, dan Arjuna Mencari Cinta.
Baca Juga
Tidak hanya di layar kaca, Lola Amaria juga mencoba untuk terjun di dunia layar lebar. Debutnya di layar lebar dengan bermain dalam film Tabir pada tahun 2000. Setelah itu, ia bermain dalam film berlatar belakang zaman penjajahan Jepang yaitu Dokuritsu, Beth, dan Cau Bau Kan.
Tidak puas dengan memerankan sebuah karakter, wanita yang suka mencoba hal baru ini juga mencoba menjadi produser untuk film Novel Tanpa Huruf R pada 2004. Selain itu ia juga mencoba sebagai sutradara pada film Betina. Dan film ini pun berhasil meraih penghargaan Netpac Award dalam Jogja Netpac Asian Film Festival pada 2006.
Akan tetapi kisah cintanya berbanding terbalik dengan kesuksesannya di dunia perfilman. Menginjak umurnya yang ke-38 tahun, Lola masih senang dengan kesendiriannya. Seperti diketahui, Lola pernah menjalin kasih dengan Arya Kusumadewa. Pada tahun 2004, keduanya dikabarkan akan segera naik ke pelaminan. Namun sampai pertengahan 2007, keduanya belum menunjukkan tanda-tanda menikah.
Oleh karena itu banyak pihak yang beranggapan jika Lola Amaria terlalu fokus mengejar karier sehingga lupa dengan urusan asmara. Lantas seperti apa tanggapan Lola? Dan apa kesibukan Lola selain di dunia film? Berikut petikan wawancara ekslusif Bintang.com dengan Lola Amaria.
Karier dan Bisnis Lola Amaria
Tidak hanya sibuk di dunia layar lebar saja, ternyata Lola Amaria juga sibuk mengurusi bisnis kuliner yang baru dirintisnya.
****
Kesibukan Lola Amaria sekarang?
Lagi persiapan film baru, tapi nanti baru syuting pada awal September. Selain itu mengurus bisnis kuliner.
Bisa diceritakan tentang bisnis kulinernya?
Ada restoran di daerah Cipete, namanya Nasi Pedes Cipete. Jadi kalau misalnya nggak syuting ya ngurus restoran. Kalau nggak film ya kuliner.
Keterlibatan Anda di bisnis kuliner tersebut seperti apa?
Karena saya sebagai owner jadi saya mengecek segala hal dari A sampai Z. Seperti kualitas makanan, karyawan, kebersihan dan pelayanannya seperti apa.
Alasan memilih terjun ke bisnis kuliner?
Karena aku suka masak. Baru buka dari Februari, akan tetapi investasinya sudah dari setahun lalu. Seperti nyari tempat, mengolah semua resep makanan, sampai mencari chef pun juga sendiri. Memang karena suka masak saja.
Timpang tidak antara karier dan bisnis?
Nggak kok. Bikin film sama kok sama seperti masak. Harus menyiapkan bahan-bahan yang bagus sama kayak ide cerita yang bagus. Memilih kru, ditampilkan seperti makanannya, sama saja seperti film. Untuk urusan marketing, baik film dan restoran juga hampir sama. Yang penting kita tahu target marketnya. Karena saya senang dua-duanya, jadinya saya senang menjalaninya.
Cara mengatasi jika keduanya bentrok?
Selama ini tidak pernah bentrok karena film jalan sendiri dan restoran juga jalan sendiri. Apalagi sekarang sudah bisa lepas.
Dalam membuka sebuah usaha, pasti ada kendala-kendala yang dihadapi. Kendala paling berat selama membuka usaha?
Karena pada bulan puasa buka, seperti ormas datang. Kalau yang lain-lain sudah diantisipasi, seperti makanan berlebih pasti kita kasih ke masjid, panti asuhan, atau ke pihak yang lebih membutuhkan. Namanya usaha pasti ada untung rugi cuma itu memang bagian dari konsekuensi.
Impian Lola Amaria selain film dan bisnis kuliner?
Ingin keliling dunia. Karena juga suka travelling, biasanya kalau habis kerja pasti saya akan pergi ke tempat yang kusuka. Tapi kebanyakan daerahnya laut karena memang saya suka laut.
Apakah ada budget khusus untuk liburan?
Pasti ada dong. Jadi saya untuk pasti menyisisikan uang untuk jalan-jalan. Karena buat apa mencari uang capek-capek tapi kalau kita tidak senang. Karena dari jalan-jalan itu banyak hal yang bisa dilihat seperti ide untlokasi yang baru.
Antara Karier dan Jodoh
Menginjak usianya yang ke 38 tahun, Lola Amaria masih belum melepas masa lajangnya. Lantas apa alasannya ia betah menyandang status 'jomblo'?
****
Banyak orang yang beranggapan jika Lola Amaria terlalu fokus karier sehingga lupa mencari jodoh. Tanggapan Anda seperti apa?
Sebenarnya tidak ada masalah dengan jodoh atau sibuk kerja. Yang penting, sepanjang kita happy itu tidak masalah. Kalau punya pacar tapi tidak happy ya buat apa.
Apakah sekarang sudah mempunyai kekasih?
Saat ini belum punya.
Seperti apa pria idaman Lola Amaria?
Pria idaman itu pria yang baik hati dan yang buat saya nyaman dalam segala hal. Terus yang mendukung apa yang saya lakukan tapi hal yang baik-baik.
Apa ada target untuk menikah?
Dulu waktu masih umur 20 tahun, ingin menikah umur 25 tahun tapi selalu lewat. Sekarang tidak ada target, jadi jalani saja. Kalau misalnya putus bearti dia bukan yang terbaik, kalau memang belum dikasih bearti memang waktunya. Jadi saya percaya pasti ada seseorang buat setiap orang dan kita tidak tahu seseorang itu datangnya kapan, jadi ditungguin saja.
Apakah ada desakan dari orangtua?
Kalau orangtua sudah bosan menanyakan, jadi mereka mungkin sudah dalam tahapan 'ya sudah terserah anaknya aja deh'.
Jadi sekarang positive thinking saja ya?
Iya. Karena kayak tadi, buat apa punya pacar tapi kita tersiksa atau nggak happy lebih baik sendiri tapi happy. Dan menunggu yang benar-benar klik. Memang sih tidak ada manusia yang sempurna tapi paling nggak mencoba mencari sejalan kan lebih enak daripada baru jalan tiga bulan tiba-tiba nggak cocok. Jadi kalau buat aku sih, di usia yang segini lebih baik menikmati hidup yang penting saya senang.
Pernah tidak merasakan pacaran tapi 'menyiksa'?
Pernah lah. Seperti dapat cowok yang posesif, dapat cowok yang suka curigaan, dapat cowok yang nggak percayaan, ada yang suka selingkuh. Males kan. Daripada dapat cowok-cowok kayak gitu kan mending sendiri saja. Ujung-ujungnya minta maaf tapi nanti dilakukan lagi.