Fimela.com, Jakarta Sudah melampaui waktu yang jauh dari era keemasannya di medio tahun 1970an ternyata tidak membuat grup rock legendaris, God Bless berhenti memproduksi karya musik. Kini, saat kelima personel God Bless sedang fokus mempersiapkan album terbarunya, Ahmad Albar, sang vokalis mengaku tetap melakukan penyesuaian musik rock khas God Bless dengan selera industri musik Indonesia saat ini.
"Pastinya God Bless tidak keluar dari real dan genrenya, tapi tetap menyeimbangkan selera pasar saat ini, pasti ada pertimbangannya," ucap Ahmad Albar di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016).
Meski demikian, ditambahkan Iyek, sapaan akrab Ahmad Albar, penyesuaian musik God Bless dengan selera pasar saat ini tidak terlalu banyak. Menurutnya musik asli God Bless yang merujuk pada era kejayaan musik rock di abad ke-19 akan tetap mendominasi musik di album terbaru God Bless.
"Enggak terlalu besar (penyesuaian), Mungkin 20-30 persen, enggak sampai 50 persen. Warna God Bless akan tetap dominan," tambahnya.
Dan ditengah melorotnya penjualan karya musik secara fisik yang dialami Industri musik di Indonesia saat ini, Ahmad Albar mewakili rekannya yang lain mengaku tetap akan memproduksi album secara fisik tanpa mengesampingkan penjualan lagi dari sisi digital.
Meski begitu, Ian Antono sang gitaris mengakui tidak terlalu berharap pada penjualan album terbarunya nanti. Yang terpenting, dirinya dan rekan satu bandnya terus berkarya guna memuaskan keinginan para penggemarnya.
"Enggak terlalu berharap penjualan fisik. Digital tetap ada juga karena kita enggak meninggalkan juga perkembangan digital akan ada," tutur Iyek. "Kita enggak target (penjualan), pokoknya kita harus berbuat aja," sambung Ian Antono sang gitaris God Bless.