Fimela.com, Jakarta Hidup itu memang tak pernah bisa sempurna. Kamu mungkin bisa bekerja di sebuah perusahaan besar ternama. Posisi atau jabatanmu juga lumayan. Tapi, kadang kamu tak luput dari kesalahan. Ada banyak pengalaman buruk yang kamu miliki selama bekerja di sana. Entah kamu tak bisa bergaul dengan rekan kerja. Atau juga tak bisa mencapai target yang ditetapkan perusahaan dan atasan.
Baca Juga
Kisah perjalananmu akhirnya berakhir dengan keluar dari perusahaan itu. Bisa dipecat, bisa juga kamu yang mengundurkan diri karena merasa tak lagi kuat. Apa pun alasannya. Bagaimana pun caranya, kamu akhirnya harus mencari pekerjaan lain. Ngelamar lagi, wawancara kerja lagi. Saat inilah, saatnya kamu untuk jujur pada diri sendiri dan juga perusahaan yang kamu lamar. Tak selamanya kisah sedih berakhir dengan kekecewaan.
1. Kamu bisa, kok, mengubah pengalaman pahit itu menjadi nilai plus yang menjanjikan. Nilao plus ini bakal menjadikan pewawancara memutuskan untuk mempertimbangkanmu diterima atau tidak. Salah cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengatakan pelajaran apa yang kamu ambil dari pengalaman buruk tersebut.
2. Kamu memang menceritakan kesalahanmu. Tapi setelah itu kamu juga mengatakan apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Dan kamu juga harus bisa meyakinkan pewawancara kalau kamu akan benar-benar melakukan hal tersebut di perusahaan baru itu.
3. Jangan hanya mencoba 'memperbaiki' kesalahanmu dengan mengandai-andai. Kamu juga harus punya keyakinan. Sehingga, aura baikmu juga ikut terpancar. Bukan aura yang berbau mistis. Ketika kamu sudah yakin dengan apa yang kamu katakan, kamu pun bisa membuat pewawancara dan juga perusahaan baru ini mempercayaimu dan memberikan kesempatan kedua.
4. Masa lalu ada masa lalu. Pikirkan saja apa yang harus kamu lakukan sekarang. Jangan sampai kamu masih saja terpenjara dengan pengalaman burukmu di masa lalu. Karena itu, yang paling penting bukan kesalahan apa yang sudah kamu lakukan. Tapi apa yang akan kamu lakukan untuk perusahaan yang baru saja kamu lamar.