Sunu juga tidak menampik bahwa sering kali mengalami kangen kembali ke belantina musik Indonesia. Tapi kerinduannya tidak bisa melebihi kenikmatan yang sekarang dijalaninya. (Andy Masela/Bintang.com)
"Kekayaan sama saja, seperti ada apa sih yang kosong, kayak perut diisi kenyang. Begitupun hati jika enggak diisi agama pasti terasa hilang," ujar Sunu, di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/6/2016). (Andy Masela/Bintang.com)
Sunu menceritakan awal-awal meninggalkan keglamoran dunia hiburan. Cibiran dan hujatan datang bertubi-tubi seperti dirasakan saat dirinya bersama temannya membentuk band Matta. (Andy Masela/Bintang.com)
"Banyak, tapi Saya enggak terlalu mau mendengarkan. Zaman mau ngeband dulu juga dihujat, paling jadi band kacangan. Tapi alhamdulillah kan terbukti, apalagi dalam masalah agama," ungkap Sunu, di Hotel Ritz Carlton. (Andy Masela/Bintang.com)
Di tengah popularitasnya, ia merasakan ada kekosongan dalam hatinya. Ia lantas memberanikan diri berhijrah untuk menjadi yang lebih baik memperdalam agama. (Andy Masela/Bintang.com)
"Saya harus berani ambil keputusan. Kalau saya tinggalkan ini (keartisan) saya enggak akan dapat ini (popularitas), konsekuensi memang. Tapi alhamdulillah Allah selalu memudahkan semua urusan saya," ucap Sunu. (Andy Masela/Bintang.com)
Sunu eks Matta Band mengaku rela kehilangan popularitas demi keputusannya memutuskan hijrah. Meski telah berhijrah, ia tidak lantas menutup diri dari teman-temannya. Ia masih bersosialisasi bersama dengan temannya. (Andy Masela/Bintang.com)