Fimela.com, Jakarta Sebagai salah satu maestro musik yang dimiliki negeri ini, Eros Djarot masih tetap berkutat dalam karya-karyanya. Terakhir adalah sebuah album religi bertajuk Nabiku Cintaku. Baginya, berkarya merupakan kewajibannya sebagai seorang seniman atau musisi.
Karenanya, ketika berkarya ia tak pernah memikirkan untung ruginya. Mempersembahkan karya terbaik adalah keharusan. Sedangkan laku atau tidaknya merupakan kehendak Yang Di Atas setelah usaha dicoba.
Baca Juga
"Saya dulu ga pernah yakin. Kalau ga disupport istri saya, selalu bilang jelek amat. Saat ditanya mana karya yang terbaik, yang akan datang. Pencipta tugasnya mencipta aja. Laku ga laku, biarlah, yang penting berkarya terus," ujar Eros Djarot di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/6).
Lagu karya Eros Djarot memang seperti jaminan sebuah kualitas. Tak terkecuali dengan 8 lagu yang diciptakannya untuk album Nabiku Cintaku ini. Namun, adik kandung pemeran senior Slamet Rahardjo ini selalu merendah.
"Yang pasti saya ciptain lagu gak di pohon beringin. Banyak orang yang bilang wah lagunya hebat. Itu semua lagi-lagi dari atas. Saya enggak berani sombong. Saya menciptakan karena seperti mendapatkan bisikan dari Yang Di Atas," kata Eros Djarot.
Ia berharap para musisi yang bisa menciptakan lagu bisa terus berkarya dengan lagu-lagu berkualitas. Dan ketika berada di puncak karier jangan sampai merasa puas bahwa itu lepas dari campur tangan Tuhan.
"Saya ingin mengajak semua pencipta di Indonesia, karena kita mencipta dapat dari Tuhan, jadi jangan kayak yang seperti sok ngartis," tandas Eros Djarot.