Masjid King Abdullah, Jejak Islam di Antara Bangunan Kuno

Asnida Riani diperbarui 24 Jun 2016, 21:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi beberapa orang, megah Petra di bentangan gurun nan tandus mungkin sudah mendefinisikan keelokan Yordania secara utuh. Berbalut nuansa mistis, situs arkeologi bergaya Yunani ini boleh saja jadi atraksi paling populer di negara tetangga Suriah tersebut. Meski demikian, Yordania nyatanya tak luput dari keberagaman.

Seperti kebanyakan negara di Timur Tengah yang merupakan rumah bagi sejumlah kebudayaan kuno, Yordania pun jadi tempat di mana sederet pengaruh 'mengendap', termasuk ajaran Islam. Dengan citra sebagai negara dengan beberapa bangunan berusia ratusan bahkan ribuan tahun 'berbaring', Yordania menyimpan napas Islam di sendi kehidupan.

 

Jadi ikon yang sulit dilewatkan pandangan mata di kota Amman, Masjid King Abdullah tampil dengan paras memesona. Dengan dinding sewarna putih gading dengan kubah biru menawan, masjid ini jadi satu-satunya tempat yang bisa dikunjungi turis non-muslim di Amman.

Di samping tempat beribadah, masjid ini juga punya ruang semacam museum di mana sederet potret dan torehan sejarah oleh King Abdullah I diabadikan. Selain itu, beberapa kerajinan tembikar tua pun terlihat berjajar rapi bersama koin dan batu ukiran.

Menurut Lonely Planet, kunjungan ke masjid ini hanya akan dilarang selama peribadatan, seperti Salat Jumat atau Hari Raya berlangsung. Juga, turis perempuan yang datang ke sini diharuskan memakai penutup kepala. Berhiaskan kaligrafi berupa ayat suci Al Quran 'tubuh' Masjid King Abdullah nampak autentik di tengah kungkungan bangunan kuno Yordania.

 

 

What's On Fimela