Fimela.com, Jakarta Untuk mantan calon mertua dimanapun Anda berada, saya mengucapkan terima kasih karena dulu Anda tidak mengizinkan saya untuk menjadi pendamping anak kesayangan Anda. Apa kabar? Ya, selain ingin tahu kabar Anda, saya juga ingin menyampaikan sesuatu kepada Anda tentang apa yang terjadi pada diri saya setelah dengan teganya Anda ‘membuang’ saya.
Baca Juga
Awalnya saya merasa sangat terjatuh, dunia sepertinya gelap, tidak ada cahaya sedikitpun yang bisa masuk ke dalam jendela kamar saya. Saya hanya bisa mengurung diri, hingga akhirnya saya mengikhlaskan diri karena inilah jalan hidup yang harus saya lalui. Butuh satu bulan lebih untuk saya bisa makan dengan enak, tapi memang butuh bertahun-tahun untuk saya lupa akan semuanya.
Bukan hanya melawan diri sendiri, tetapi saya juga harus melawan anak Anda yang diam-diam memohon untuk saya bersabar. Saat itu, tak dimungkiri bahwa saya memang sangat mencintai anak Anda, dan ketika Anda tidak merestui kami, maka sejak saat itu saya belajar untuk tidak mencintainya lagi. Perlu diketahui bahwa saya tidak pernah meminta anak Anda datang menemui saya lagi.
Saya tidak pernah marah dengan semua perlakuan Anda. Saya masih ingat bagaimana Anda tersenyum ke saya, senyuman penuh keterpaksaan, senyuman yang membuat saya terhina. Tapi, saya tidak marah karena saya mengerti bahwa Anda adalah seorang ibu, mungkin ibu saya akan melakukan hal yang sama jika anaknya membawa seseorang yang sangat ia tidak suka.
Sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin saya tanyakan. Kenapa Anda menolak saya? Apakah karena saya berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja? Apakah saya terlihat seperti seorang pengemis yang sepanjang hidupnya nanti hanya akan menyusahkan anak Anda? Apakah saya terlihat sangat jelek sehingga tidak pantas berdampingan dengan anak Anda yang rupawan?
Kini semua pertanyaan itu sudah tidaklah penting lagi karena saya telah mendapatkan jawabannya. Di mata Anda mungkin saya rendah, tidak pantas masuk dalam keluarga Anda. Tapi, ketahuilah dari kejadiaan itu saya banyak belajar, belajar bagaimana menghargai orang, belajar untuk tidak memandang seseorang hanya dari penampilan fisiknya saja, belajar untuk lebih menghargai dan mencintai diri saya sendiri.
Saya sangat berterima kasih kepada Anda yang telah menolak saya, karena ternyata anak Anda memang bukanlah yang terbaik untuk saya. Setelah kejadian itu Tuhan mengirimkan seseorang yang lebih mencintai dan menerima saya dan keluarga saya. Kini hidup saya sangat bahagia. Sekarang saya bisa membedakan mana orang yang baik dan tidak. Kejadian itu telah membuka mata hati saya bahwa apapun masalah yang datang dalam hidup ini harus dilalui.
Kini saya telah mendapatkan kebahagiaan, dan saya berdoa semoga ibu dan bapak juga mendapatkan kebahagiaan yang serupa. Saya juga berdoa semoga anak Anda mendapatkan pasangan yang sesuai dengan keinginan Anda. Sekali lagi terima kasih karena Anda berdua telah mengajarkan saya banyak hal.