Masjid Cut Meutia, Gedung Kolonial yang Dibebat Nuansa Spiritual

Asnida Riani diperbarui 23 Jun 2016, 06:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Berada di kawasan yang dulu dikenal sebagai New Gondangdia, Masjid Cut Meutia memang awalnya tak dimaksudkan sebagai tempat peribadatan umat muslim. Terkungkung berbagai jalur, termasuk kendaraan biasa dan kereta api, masjid ini hadirkan nuansa tenang di antara kompleksitas ibu kota.

Telah 'bongkar pasang' identitas tak membuat Masjid Cut Meutia kehilangan 'sentuhan' khidmat bagi jamaahnya. Eanggan mengubah bentuk awal membuat masjid ini tak memiliki berbagai ornamen seperti kebanyakan tempat ibadah lain. Tanpa kubah atau kaligrafi rumit, Masjid Cut Meutia tetap tak kehilangan identitas.

Keunikannya tak berhenti di situ. Karena Cut Meutia memang dari awal tak diniatkan sebagai tempat ibadah, arah kiblat pun sedikit melenceng dari bentuk bangunan. Di samping itu, kamu pun masih bisa melihat langit-langit tinggi berhiaskan sederet jendela besar khas gedung peninggalan kolonial di sini.

Atribut Islam yang ditambah di sejumlah sudut, serta nuansa teduh dari lantunan ayat suci Al Quran sukses memberi kesan lain. Pernah mengalami masa sulit, namun masjid Cut Meutia tetap bertahan hingga kini. Menjadi satu dari sedikit tempat ibadah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Berada dekat Stasiun Gondangdia, serta deretan kios penjaja makanan, tak mengurangi nuansa khusyuk kala beribadah di Masjid Cut Meutia. Meski tak berparas masjid secara utuh, namun apalah artinya 'wajah' jika tiap langkah yang dititi memang dimaksudkan untuk memasrahkan diri pada Sang Empunya Hidup.

What's On Fimela