Fimela.com, Jakarta Mengungkapkan perasaan adalah hak setiap orang. Namun, nggak semua orang memiliki cara yang sama untuk mengungkapkannya. Namun, di era 90-an, tampaknya generasi kala itu memiliki cara yang seragam dalam mengungkapkan perasaan mereka, yakni melalui buku diary bergembok.
Baca Juga
Hayooo.. Anak 90-an mana, nih, yang nggak pernah punya buku diary untuk curhat-curhat genit tentang gebetan di sekolah atau tugas yang menumpuk? Tsaaah~ Sebagai anak 90-an, rasanya kurang afdal untuk nggak memiliki benda yang satu itu meski nggak dipakai buat curhat beneran. Nggak memandang gender, buku diary nggak cuma menarik perhatian anak perempuan, tapi juga anak laki-laki, meski nggak semua.
Karena bersifat pribadi dan rahasia, buku diary biasanya dilengkapi dengan gembok. Namun, ada juga yang nggak ada gemboknya, cuma berbungkus box karton tebal. Nah, biar curhatan nggak dikepoin orangtua atau kakak di rumah, kunci gembok nggak boleh ditaroh sembarangan. Kalau bisa harus dibawa ke sekolah atau disimpan di tempat yang super rahasia!
Namun, sayang.. Seiring berkembangnya peradaban, buku diary kini hanya tinggal kenangan. Meski masih dijual di pasaran, mereka sudah jarang dilirik oleh generasi yang pernah tumbuh bersamanya. Adanya internet dan blog dalam berbagai rupa ternyata cukup mampu menggoda generasi 90-an untuk move on dari buku diary ke blog. Mungkin, kamu salah satunya. Ya nggak apa-apa lah, ya.. Namanya juga hidup, harus dinamis, bukan?