Fimela.com, Jakarta Presiden Jokowi sudah resmi menyodorkan nama Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri ke DPR RI. DPR pun telah respon dan segera menindaklanjuti surat dari Jokowi. Ketua DPR Ade Komarudin pun mengusahakan uji kepatutan dan kelayakan bisa dilakukan pada Juni 2016.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut Tito Karnavian mengaku bahwa ia menolak secara halus setelah Jenderal Badrodin Haiti menanyakan kesediaannya untuk menjadi Kapolri. "Saya mengharapkan senior yang maju, sehingga saya menolak secara halus ketika Pak Kapolri menanyakan kesediaan saya," ungkap dia seperti yang dilansir dari Liputan6.com.
Namun, ia tak bisa menolak ketika Presiden sudah menunjuknya secara langsung. "Ketika presiden memilih seseorang, maka seluruh organisasi Polri loyal kepada pimpinan negara," jelas Tito pada Liputan6.com
Ketika ia resmi terpilih menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Tito berjanji akan merangkul semua pihak, terutama para seniornya di kepolisian. Polisi kelahiran 26 Oktober 1964 ini sangat optimis bisa merangkul semua pihak dengan pengalamannya. Prinsipnya, masalah senior memanglah sebuah hal yang penting. Namun, hal yang terpenting adalah interpersonal skill, yakni membangun hubungan dengan semua pihak.