Fimela.com, Jakarta Pada awalnya cintamu kurasakan begitu indah, tapi kini semuanya berbeda karena aku tahu semuanya telah berubah. Tidak ada lagi kata sayang atau ucapan selamat tidur yang keluar dari mulutmu. Kamu yang dulu kini aku rindukan, dan kamu yang sekarang sepertinya aku tidak kenal.
Baca Juga
Mencoba untuk membiarkan waktu yang menjawab dan meminta Tuhan untuk menunjukkan sebuah kebenaran, kebenaran yang tidak pernah kusangka akan sangat menyakitkan. Aku memang masih bisa bernafas, tapi tahukah kamu kalau badanku kini lemah tak berdaya, bahkan bisa dengan mudahnya tertiup oleh angin.
Jangan Berbohong Semuanya Sudah Sangat Jelas Terlihat. Meskipun kamu tidak mengaku, tapi aku tahu kini tidak adalagi aku dihatimu. Kamu yang kini lebih sering memandangi layar handphone, kamu yang tersenyum sendiri seakan tak melihat keberadaanku.
Mencoba Bersabar Akan Semua Perubahanmu. Dulu kata-kata yang keluar dari mulutmu begitu sangat menyejukkan hati, tapi kini nada suaramu mulai tinggi, seperti guru yang tengah memarahi muridnya karena sudah tidak mengerjakan PR. Apa salahku? Kaupun tak menjawab.
Masihkah Kau Mencintaiku? Satu pertanyaan ini selalu mengisi kepalaku. Aku di sini masih mencoba bertahan untuk mengerti semua perubahanmu. Mungkin salahku karena kini masih hidup dalam kenangan-kenangan lalu saat bersamamu, mungkin salahku karena ternyata kini dan entah sampai kapan aku masih mencintaimu.
Hanya Tinggal Menunggu Waktu. Kesabaranku ada batasnya, mungkin kini aku masih menunggu keajaiban datang. Tapi, aku juga selalu berdoa kepada Tuhan supaya terus menuntunku sehingga dapat menemukan jalan yang terbaik. Ingat, tidak ada satupun orang yang akan bertahan jika keberadaannya sepertinya sudah tidak diinginkan lagi.