Fimela.com, Jakarta Penganiayaan yang dialami seorang Polwan cantik bernama Muthia Syahra Padang belum lama ini membuat heboh publik. Pelaku penganiayaan itu adalah mantan atasannya di kepolisian. Sekarang Polwan berpangkat Bripda (Brigadir Polisi Dua) ini mulai bangkit. Ia berharap persoalannya bisa lekas selesai.
***
Kabar soal penganiayaan yang dialami Bripda Muthia yang diduga dilakukan oleh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) berinisial BH lekas menyebar setelah menjadi topik berita di berbagai media cetak dan elektronik. Penganiayaan itu terjadi di sebuah hotel di bilangan Senayan, Jakarta Pusat pada 27 April 2016 silam. Akibat penganiayaan itu, Bripda Muthia mengalami luka terbilang parah di bagian hidung dan mulutnya.
Sehari setelah kejadian, Muthia didampingi ibundanya Yanti Yaseer yang juga seorang bintang sinetron dan FTV melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. “Terus terang saya tidak bisa tinggal diam dengan apa yang dialami anak saya. Sebagai orangtua saya harus membela anak saya. Saya tidak terima ia diperlakukan seperti itu. Apa salah Muthia sehingga dia harus dianiaya hingga luka parah,” tegas Yanti Yaseer.
Baca Juga
Yanti yang biasanya disibukkan dengan beragam aktifitas syuting sinetron dan FTV mengambil cuti sementara. Demi mendampingi sang putri ia tolak sementara semua tawaran main sinetron dan FTV. “Saya harus fokus mendampingi Muthia. Sampai kapan pun saya akan dampingi Muthia menuntaskan persoalan ini. Saya akan dampingi Muthia sampai mati,” kata Yanti geram.
Ternyata persoalan ini didengar oleh Kapolri Jendral Polisi Badrodin Haiti. Dengan tegas ia mengatakan kalau persoalan ini harus diproses secara hukum. Tak ada seorang pun aparat kepolisian yang kebal hukum. "Pelakunya sudah diproses hukum," ujar Kapolri pada Liputan6.com beberapa waktu yang lalu.
Muthia sendiri punya satu harapan agar persoalan yang dialaminya bisa selesai segera. “Saya sedih banget kalau mengingat kejadian itu. Bagaimana saya dipukul hingga berdarah. Tapi semuanya sudah berlalu sekarang proses hukum sedang berjalan. Didampingi mama saya sudah diperiksa beberapa kali. Saya berharap persoalan ini cepat selesai dan saya bisa kembali lagi menjalankan tugas saya sebagai polisi wanita seperti biasa. Saya percaya instansi saya akan menyelesaikan semua ini dengan baik,” kata Muthia Syahra Padang kepada Edy Suherli, Abraham Tyron dan Fotografer Deki Prayoga saat bertandang ke kantor Bintang.com di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (14/6/2016). Inilah petikan selengkapnya.
What's On Fimela
powered by
Polwan Cantik yang Mirip Bintang Korea
Polwan selama ini dicitrakan sebagai sosok yang keras dan kaku. Ketika tersiar ada Polwan yang berparas cantik seperti bintang Korea, publik pun heboh. Warga dunia maya langsung memberikan komentar atas kecantikan Bripda Muthia yang tesebar di dunia maya.
Mengapa Anda ingin menjadi Polwan?
Saya tertarik untuk menjadi Polwan atau polisi wanita pertama karena saya ingin mengabdi kepada negara. Yang kedua karena saya tertarik setelah melihat para Polwan yang sedang bertugas. Mereka itu terlihat gagah, saya pengen banget berada di posisi mereka. Akhirnya setelah lulus SMA saya mendaftar untuk ikut pendidikan Polwan.
Berapa lama ikut pendidikan Polwan?
Saya ikut pendidikan Polwan selama tujuh bulan di tambah satu bulan untuk pembulatan.
Di mana tugas pertama Anda setelah selesai dari pendidikan Polwan?
Tugas pertama saya di Polres Cimahi Jawa Barat. Namun saya di-BKO-kan sebagai Sespri Kababinkar SDM Polda Jawa Barat.
Setelah menjadi Polwan, anda termasuk salah seorang Polwan yang diperbincangkan, sebagai seorang Polwan cantik seperti bintang Korea, tanggapan Anda?
Terus terang aku tidak menyangka akan mendapat respon yang begitu besar dari warga dunia maya. Mereka bilang Polwan cantik. Terus terang sebagai seorang Polwan saya bangga, ternyata kehadiran saya bisa membuat image tersendiri untuk kesatuan saya. Setelah banyak orang yang follow saya di media sosial saya harus lebih berhati-hati saat memposting sesuatu di media sosial. Soalnya apa saja yang saya sebarkan di media sosial ternyata mendapat tanggapan. Kalau saya memposting yang tidak benar mereka akan berkomentar dan memberikan tanggapan. Itu yang harus dijaga sekarang ini.
Anda menjadi terkenal sebagai seorang Polwan cantik, apakah itu jadi beban sendiri?
Ada sih beban, soalnya apa yang kita lakukan atau yang kita posting itu tak boleh yang jelek. Karena hal itu cepat sekali akan mendapat respon. Rasa bangganya ada juga, namun hal itu tidak boleh membuat saya terlena dan harus tetap profesional sebagai seorang Polwan.
Ada pengalaman unik saat bertugas atau selama pendidikan?
Banyak sekali pengalaman unik yang saya rasakan selama pendidikan dan setelah bertugas sebagai Polwan. Terutama dalam masa pendidikan. Saat itu saya merasakan benar bagaimana kita dididik menjadi seorang yang berani, seorang yang mandiri. Selama pendidikan kita benar-benar jauh dari orang tua. Padahal sebelumnya saya selalu bersama orang tua, saat itulah kita benar-benar ditempa menjadi sosok yang mandiri dan harus kuat menghadapi segala sesuatu.
Anda kan anak mami banget ya, bagaimana prosesnya sampai bisa seperti sekarang?
Semua itu tergantung pada niat ya. Bagaimana saya harus punya niat dan tekad yang kuat untuk membanggakan mama. Saya terus terang punya tekad untuk menunjukkan kepada mama kalau bisa membuat ia bangga. Ternyata saya juga bisa mandiri meski jauh dari mama.
Mama Anda kan bintang sinetron, apa tidak punya cita-cita untuk terjun di bidang yang sama dengan mama?
Sejak kecil saya sudah ikut sanggar, modeling dan pernah terlibat dalam sinetron dan FTV. Namun setelah lulus SMA saya begitu tertarik untuk menjadi soerang Polwan. Sebenarnya keinginan untuk main sinetron dan berkecimpung dalam dunia modeling tidak pernah pupus. Namun sekarang saya kan harus profesional sebagai Polwan. Terus terang saya sudah nyaman dengan tugas sebagai Polwan sekarang ini.
Berharap Persoalan Lekas Selesai
Kini persoalan penganiayaan yang dialami Muthia sedang diproses oleh kepolisian. Hanya satu harapan Muthia dan juga keluarga besarnya. Persoalan ini bisa dituntaskan dan diselesaikan dengan adil.
Pemberitaan soal Anda juga heboh karena soal penganiayaan yang Anda alami, seperti apa menanggapi persoalan ini?
Dengan berita yang beredar selama ini saya benar-benar terpukul, dengan apa yang saya alami. Berita yang beredar ini berbeda dengan kenyataan yang ada. Namun tidak semua berita yang beredar itu benar. Saya tak tahu harus bilang apa. Sekarang ini masih dalam proses, saya berharap semua ini akan cepat selesai.
Setelah persoalan ini diceritakan kepada keluarga seperti apa mereka menanggapinya?
Keluarga terkejut, dan mereka meminta saya untuk menceritakan semuanya. Mama dalam hal ini amat concern mendampingi selama pemeriksaan. Terus terang selama proses berlangsung saya sebenarnya malu dan takut untuk keluar rumah dan bersosialisasi dengan teman-teman. Soalnya saya takut mereka masih termakan dengan berita-berita yang beredar tentang saya. Padahal seperti yang saya bilang tadi tidak semua berita yang beredar itu benar. Saya heran banyak orang yang mencaci maki saya, padahal mereka tidak tahu yang sebenarnya seperti apa.
Doa apa yang Anda panjatkan pada Yang Maha Kuasa setelah menghadapi persoalan ini?
Saya yakin ada maksud di balik kejadian yang saya alami ini. Di balik semua ini saya mungkin harus menjadi orang yang tabah dan kuat menghadapi semua masalah. Saya tidak boleh cengeng saat ada masalah yang menghadang di depan. Semoga saya menjadi orang yang tegar dan kuat. Saya memohon kepada Allah semoga kuat melewati cobaan ini. Saya juga berdoa pada Allah agar keluarga saya juga kuat menghadapi pesoalan ini.
Siapa yang paling mendukung Anda menghadapi cobaan ini?
Seluruh keluarga saya mendukung saya. Namun yang paling support itu mama. Tanpa mama saya tidak bisa membayangkan seperti seperti apa menghadapi persoalan ini. Mama selalu memberikan perhatian, memberikan semangat pada saya untuk menghadapi semua ini dengan tabah dan sabar. Mama sampai meluangkan waktu untuk saya. Dia rela berhenti syuting untuk mendampingi saya menghadapi kasus ini. Semoga Allah bisa membalas semua kebaikan mama dan seluruh anggota keluarga saya.
Harapan Anda untuk persoalan ini apa?
Kebenaran harus diungkap dan keadilan ditegakkan. Saya sebagai korban sudah melaporkan semua yang saya alami. Semoga proses penyelesaian perkara yang saya alami ini bisa cepat selesai dan tidak berlarut-larut. Persoalan seperti bisa menjadi pelajaran buat semua. Saya pengen ke depan penganiayaan seperti ini tak terjadi lagi pada Polwan yang lain.
Apa hikmah dari kejadian yang Anda alami ini?
Ke depan saya harus lebih berhati-hati saat berhadapan dengan siapa pun.
Anda sekarang sudah mulai berani tampil dan mulai move on dari kejadian yang menyakitkan itu?
Saya harus kuat, awalnya saya terpuruk sekali dengan kejadian itu. Mau ngomong saja tak berani. Namun pelan-pelan saya mulai bangkit atas dukungan mama, keluarga dan semua pihak. Saya memang harus bangkit menatap ke depan. Saya masih muda, dan saya masih punya masa depan. Saya masih punya orang yang care dan perhatian pada saya. Itu yang menjadi penyemangat saya untuk menatap masa depan.
Muthia amat menikmati sesi pemotretan yang berlangsung bersama sang Bunda; Yanti Yaseer. Muthia seperti kembali ke masa lalu saat masih kecil ia melakoni dunia entertain sebelum akhirnya mengikuti pendidikan Polisi Wanita dan kini bertugas sebagai seorang Polwan. Ia bertekad menjadi polisi wanita yang profesional dan menjadi kebanggaan institusinya.