Fimela.com, Jakarta Sulit rasanya untuk tidak jatuh cinta kepada sosok anak muda yang produktif, berbakat dan penuh semangat untuk berkarya. Mereka seolah tahu betul bagaimana mengisi masa muda dengan hal positif, menggali kreativitas dan inovasi bermusik seperti Christina Grimmie.
Siapakah ia? Grimmie adalah solois sekaligus penulis lagu cantik berusia 22 tahun yang memulai karier dengan mengunggah video cover dari lagu-lagu musisi dunia di laman YouTube pada tahun 2009 lalu. Berkat suara emas yang dimiliki, popularitasnya kian meroket hingga menjadi bintang dengan jutaan pengikut.
Tidak berhenti sampai di sana, kualitas vokal pelantun Liar Liar ini bahkan menarik perhatian ayah tiri Selena Gomez, Brian Teefey yang akhirnya menjadi managernya. Kesuksesan semakin menghampiri ketika extended play (EP) bertajuk Find Me resmi dirilis tahun 2011.
Baca Juga
- Tewas Ditembak, Ini 10 Fakta tentang Christina Grimmie
- Usai Tewas Tertembak, Christina Grimmie Tulis Status di Akun Twitter
- 7 Video Ini Siap Obati Kerinduan Akan Suara Christina Grimmie
Karyanya bertambah seiring diluncurkan album bertajuk With Love yang dirilis pada 2013. Berisi 11 lagu, Grimmie tidak hanya menyanyi tetapi ikut ambil bagian menulis beberapa lagu di dalam album yang mengusung paduan pop, RnB dan soul ini.
Meski telah meraih kesuksesan itu ia tidak berhenti berkarya. Grimmie kembali unjuk kebolehan dengan mengikuti ajang pencarian bakat, The Voice season keenam pada 2014. Tidak sia-sia, ia berhasil menyabet juara ketiga dengan dimentori Adam Levine.
Namun belakangan, namanya heboh diperbincangkan dan membuat publik heboh. Ya, sosok Grimmie yang cantik, muda, berbakat dan segudang kesuksesan kini hanya tinggal kenangan. Pasalnya, ia tewas ditembak usai tampil bersama band Before You Exit di The Plaza Live, Orlando, Amerika Serikat pada Sabtu (11/6) waktu setempat.
Kabar duka yang begitu menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya, termasuk saya. Walau tidak masuk 'kategori' fans, tetapi saya sempat menjadi pengagum Grimmie ketika ia mengcover lagu E.T milik Katy Perry sekitar tahun 2011 lalu.
Momen yang tidak bisa saya lupakan dalam video cover itu saat Grimmie masih berambut panjang, tengah bernyanyi sembari menekan tuts-tuts. Kekuatan suara Grimmie melantun pasti bersama kelincahan jari jemari memainkan piano, salah satu instrumen yang menjadi unggulannya.
Kini, semua kekaguman itu hanya dapat saya kenang. Pikiran saya jatuh pada ironi ketika musisi muda seperti Christina Grimmie meninggal di tengah kariernya yang menanjak. Memang bukan hanya ia seorang, sederet musisi dalam dan luar negeri juga bernasib sama dengannya, tiada di usia muda.
What's On Fimela
powered by
Ketika Takdir Berbicara
Kepergian Christina Grimmie tentu menjadi duka mendalam untuk industri musik yang harus kehilangan bakat muda terbaik. Apalagi momen menyesakkan hati saat dirinya tewas ditembak usai menghibur penggemar.
Seperti kata orang bijak, manusia hanya bisa berencana karena Tuhan yang menentukan. Begitu pula, ketika takdir telah berbicara, segala hal yang nyaris sempurna di dunia akan kembali kepada-Nya.
Termasuk Grimmie dan sederet musisi yang meninggal dunia di usia muda. Sebut saja Amy Winehouse, Tupac Shakur, vokalis Nirvana Kurt Cobain atau penyanyi fenomenal, Nike Ardilla. Penyebab kematian mereka berbeda-beda, namun satu hal yang sama, mereka tiada diusia yang masih muda.
Dunia begitu berkabung ketika Amy Winehouse tiada di usia 27 tahun karena keracunan alkohol, di usia yang sama Kurt Cobain bunuh diri dengan menembak kepalanya atau ketika Tupac Shakur berusia 25 tahun dan Christina Grimmie yang baru 22 tahun harus tewas karena ditembak.
Atau kematian Nike Ardilla yang begitu membekas, di mana ia tiada di usia 19 tahun karena kecelakaan mobil. Pelantun Bintang Kehidupan ini kembali ke pangkuan Tuhan ketika kariernya sedang di puncak.
Fenomena tersebut seakan membuka mata saya, bagaimana kilau popularitas dan gelimang harta, tidak menjamin hidup musisi akan berjalan mulus dan tenang. Apalagi, sorotan kamera dan pemberitaan media tidak akan pernah berhenti mencari dan memotret kehidupan mereka.
Belum lagi ditambah dengan kehadiran haters atau pihak-pihak yang selalu menebar kebencian dan ingin menjatuhkan lewat berbagai alasan. Akan menjadi sangat berbahaya jika mereka bertindak nekat dan berakhir menciptakan tragedi yang terjadi pada musisi yang terbunuh seperti Tupac dan Grimmie.
Terlepas dari peristiwa yang terjadi, semua hal kembali lagi kepada nasib dan suratan takdir yang telah ditentukan bagi masing-masing pribadi. Tidak mengenal status dan strata tertentu, segala sesuatu dapat terjadi jika Tuhan sudah berkehendak.
Ironis jika membayangkan Christina Grimmie dan sederet musisi muda lain dengan segudang prestasi yang telah pergi mendahului. Namun satu hal, mereka telah mewariskan momen indah dan karya-karya yang akan selalu hidup di hati penggemar setia.
Salam,
Putu Elmira
Editor Musik Bintang.com