Fimela.com, Jakarta Adalah Ade Siti Barokah, perempuan muslim yang berbagi kisah tentang indahnya toleransi. Melalui akun Facebook miliknya, perempuan berjilbab tersebut bercerita bagaimana ia bisa menjalankan tarawih di salah satu kediaman pastor Katolik di Berlin, Jerman.
Ia memanggil sang pastor dengan Romo Paskalis. Berdasarkan keterangan yang dituliskan Ade, keduanya sudah pernah bertemu di Amerika Serikat ketika Ade mendapat beasiswa, sementara Romo belajar di seminari. Dipertemukan kembali oleh sang adik, Ade singgah di Berlin dari Polandia untuk melakukan penerbangan ke Amsterdam.
Baca Juga
"Niatnya, hari itu saya akan menginap di bandara karena pesawat ke Amsterdam sangat pagi. Daripada di hostel mahal dan pagi kerepotan, lebih baik menunggu pesawat di bandara kan seperti biasa? Tapi Romo tak sependapat. Menurutnya terlalu riskan untuk saya bermalam di sana," tulisnya.
Akhirnya, Romo meminta Ade untuk bermalam di pasturan. Awalnya ragu, namun akhirnya Ade menetapkan hati untuk menerima ajakan baik sang pastor. "Kawasan pasturan sangat indah, teduh, dan luas. Ada gereja besar dan kapel kecil yg cantik. Kamar tamu cukup banyak. Bersih dan wangi dengan linen, handuk dan peralatan mandi yg rutin diganti," deskripsi Ade.
"Itu ada minuman sekadarnya. Bila perlu untuk sahur jangan sungkan. Di bawah ada dapur," ujar Romo, sebagaimana dituliskan Ade. Mendengarnya, Ade tercenang karena Romo tahu ia mulai berpuasa. Singkat cerita setelah mengunjungi sejumlah sudut menarik dan mengobrol, Ade masuk kamar.
Menggunakan aplikasi yang berada di telepon genggam, Ade mencari arah kiblat dan segara menjalankan tarawih. "Malam ini, salat tarawih pertama di bulan suci saya dirikan di pasturan. Allah ada dimana-mana, di setiap jengkal tanah-Nya. Kebaikan ada dimana-mana. Saudara saya dimana-mana. Sungguh, saya adalah musafir yang beruntung," tandas Ade.
Tergugah, unggahan Ade ini sudah dibagikan oleh 'warga' Facebook sebanyak 11,115 kali. Bukan kali pertama, di prolog, Ade pun menjelaskan ia pernah dijamu seorang suster yang menyajikannya coklat panas dan biskuit ketika berteduh di salah satu katedral di Polandia.