Istri Pasha Kaget ada Warung Makan Ditutup Paksa di Bulan Ramadan

Syaiful Bahri diperbarui 14 Jun 2016, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Baru-baru ini, netizen dihebohkan dengan tindakan aparat Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Serang yang menutup dan menyita warung makan milik ibu paruh baya saat bulan Ramadan. Tindakan tersebut turut menuai banyak kecaman. Salah satu yang turut mengecam kejadian tersebut adalah Adelia Wilhelmina, istri dari Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu. Ia mengatakan tidak semestinya tindakan tersebut dibenarkan.

"Kayaknya gak boleh gitu juga yah. Sampai makanannya dibungkus-bungkus juga (disita) Harusnya kan bisa baik-baik kan," ucap Adelia ditemui Bintang.com di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (13/6/2016).

Seperti diketahui, ibu pemilikik warung tersebut menangis meronta-ronta agar dagangannya tidak disita petugas. Atas aksi tersebut, bentuk keprihatinan publik pun banjir dengan membentuk penggalangan dana untuk pemilik warung tersebut.

Akun bernama @Dwikaputra mengunggah jumlah donasi yang ditutup pada hari Minggu (12/6/2016) mencapai Rp 265.534.758. Donasi tersebut terkumpul hanya kurun waktu 36 jam pasca penyitaan yang dilakukan Satpol PP.

"Donasi yang saya dengan sampai ratusan juta. Itu sangat luar biasa yah. Mengenai tindakan yang dilakukan petugas sampai di dorong-dorong ibunya yang pastinya sih jangan begitu lagi, jangan sampai terulang kembali," terangnya.

Urusan ibadah puasa di dalam bulan suci Ramadan, kata Adelia merupakan urusan pribadi masing-masing dengan Tuhan. Meski beralasan untuk menghargai atau menghormati orang yang berpuasa, jelas Adelia harus bisa dicarikan cara yang lebih manusiawi.

"Pro dan kontra tentu pasti ada. Tapi namanya puasa itu kan dari manusianya sendiri sih yah. Kalau orang mau buka puasa, kan gak perlu ibu penjualnya yang kena," jelasnya.

Sebagai istri pejabat di daerah Palu, kata Adelia, selama Ramadan tahun ini ia bersyukur tidak ada tindakan seperti yang dialami ibu paruh baya di Serang tersebut. "Alhamdulillah di Palu belum ada sih sampai seperti itu. Semoga tidak ada, dan yang di Serang kemarin tidak terjadi lagi di tempat lain," tandas Adelia Wilhelmina.