Fimela.com, Jakarta Tahun 2016 rasanya menjadi tahun yang paling bersejarah untuk pembalap kebanggaan Indonesia, Rio Haryanto. Pasalnya tahun ini pria kelahiran Surakarta, 22 Januari 1993 tersebut melakukan debutnya di Formula 1 (F1). Awalnya memang tidaklah mudah, tapi kini sepertinya Rio telah mulai beradaptasi dan terus berusaha untuk tidak mengecewakan masyarakat Indonesia yang telah mendukungnya.
Baca Juga
Dan tahun ini juga adalah tahun pertama Rio menjalani ibadah puasa saat sedang menghadapi gelaran F1. Menjadi satu-satunya pembalap F1 yang beragama Islam, Rio nyatanya tetap menjalani puasa meskipun banyak yang mengkhawatirkan kesehatannya, seperti yang diutarakan oleh manajer Rio, Piers Hunnisett.
“Rio telah berpuasa, tetapi nanti tim dan dokternya yang akan memutuskan apa yang harus dilakukan,” jelas Piers seperti dikutip dari Reuters, Senin (13/6/2017). Piers menjelaskan bahwa saat balapan nantinya kemungkinan besar Rio akan kekurangan makanan dan cairan yang tentu saja akan berpengaruh kepada daya konsentrasinya.
“Selama perlombaan dapat dipastikan bahwa para pembalap akan kehilangan banyak cairan tubuh dan kami tidak mau dia kehilangan konsentrasi saat dia mengemudi di kecepatan 350 kilometer per jam atau berapapun itu,” ungkap Piers. Dia juga menjelaskan bahwa apapun keputusan yang diambil nanti, semata-mata hanya untuk keamanan Rio Haryanto.