Fimela.com, Jakarta Reza Rahadian mengukir sejarah perfilman Indonesia dalam satu dekade ini. Aktingnya selalu selalu memukau dengan deretan penghargaan sebagai buah kerja kerasnya. Reza mengukuhkan diri sebagai pemain film box office Indonesia karena selalu menjadi bagian dari film laris empat tahunan.
**********
Pemilik nama lengkap Reza Rahadian Matulessy ini memulai karir sebagai model. Debut film pertamanya bukan film drama melainkan Film Horor pada tahun 2007. Film Perempuan Berkalung Surban mengubah jalan hidupnya. Karena itulah Reza selalu merasa memiliki hutang besar pada sutradara Hanung Bramantyo yang membantunya menemukan keyakinan untuk berakting.
"Film Perempuan Berkalung Sorban adalah film paling berkesan bagi saya. Saya percaya tanpa film itu tidak akan ada film-film saya berikutnya," katanya beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Banyak yang percaya film Indonesia memiliki siklus laris empat tahunan. Reza mempercayai hal tersebut. Dan beruntungnya, Reza selalu menjadi bagian dari film yang menorehkan sejarah laris empat tahunan.
Tahun 2012, Reza memuncaki box office Indonesia lewat film Habibie & Ainun dengan 4.529.633 penonton pada tahun 2012. Empat tahun berikutnya, 2016, Reza kembali menonjol di film My Stupid Boss. Tiga minggu tayang di bioskop, film ini telah meraih 2.949.827 penonton. Jumlah ini masih mungkin bertambah karena memang masih diputar di berbagai bioskop.
Tak ada kerja keras yang sia-sia. Reza selalu percaya setiap film yang dibintanginya adalah hasil terbaik darinya dan keseluruhan tim produksi. Namun, soal jumlah penonton peruntungannya dikembalikan ke penonton. Tidak ada rasa kecewa bagi Reza selama telah memberikan yang terbaik.
Christine Hakim telah menjadi inspirasi hidup bagi Reza. Sejak beradu akting di film Pendekar Tongkat Emas, Reza terus dekat dan menganggumi Christine hingga sekarang. Reza ingin tua bukan alasan untuk memberikan yang terbaik.
"Kebanyakan aktor yang sudah tua terima saja peran menjadi orangtua. Tapi Christine Hakim berbeda, dia menjadi Mbok-mbok juga tetap menonjol aktingnya. Bahkan di film Pendekar Tongkat Emas, siapa yang bisa meragukan aktingnya?"
Karena Reza masih menyimpan banyak mimpi ke depan. Reza ingin mendapat berbagai peran yang menantang. Seperti apa peran impian Reza Rahadian? Bagaimana dia memaknai kesuksesannya? Simak perbincangan Bintang.com dengan Reza Rahadian di Kantor Falcon Picture, Duren Tiga, 4 Mei 2016.
What's On Fimela
powered by
Kesuksesan My Stupid Boss
Kesuksesan film Ada Apa dengan Cinta? 2 memberikan semangat optimisme pada Reza Rahadian. Usai AADC 2, film My Stupid Boss menyusul kesuksesannya. Menjadi bagian dari film yang mendapat jutaan penonton, Reza tentu merasa bahagia.
Film My Stupid Boss menyusul kesuksesan film AADC 2. Bagaimana perasaan Anda?
Senang banget, kayak siklus empat tahunan. Bisa berada di siklus emat tahun berikutnya itu menyenangkan. Berharap ini bisa bertahan, nggak jadi empat tahunan tapi jadi dua tahunan, bisa setahunan.
Apa yang membuat sebuah film laris?
Pertama bicara tokoh itu peruntungan. Saya cuma mau bilang aktor memang ada dampaknya. Namun kita tidak bisa prediksi setelah film dilepas ke penonton itu penonton yang tentukan.
Apa yang membuat My Stupid Boss laris?
Film ini dibuat dengan konsep yang matang. Sutradara benar-benar memikirkan konsep film ini hingga bagaian detailnya. Semua memberikan yang berbaik. Promosinya juga besar.
Apakah promosi berpengaruh besar menurut Anda?
Ya, promosi film seharusnya ya seperti film My Stupid Boss. Karya yang bagus harus disosialiasikan dengan baik kepada masyarakat.
Perjuangan main di film My Stupid Boss?
Wah kalau ingat repot. Harus duduk berjam-jam untuk make up. Ngelihat diri sendiri di kaca sambil berdoa semoga kelak nggak seperti ini ya.
Dari puluhan film yang dibintangi, film apa yang paling diingat?
Komedi romantis Kapan Kawin. Kapan Kawin itu memorable banget. Awalnya nggak optimistis peran saya di film ini akan dirilik Juri Festival. Karena film komedi dan film horor biasanya sudah nggak diperhitungkan di festival film.
Tapi rupanya mereka tahu saya benar-benar menikmati syuting di film Kapan Kawin. Saya keluar dari genre biopik lewat film ini. Dan berperan dua karakter dalam satu film. Menyenangkan.
Bagaimana perasaaan beradu akting lagi dengan Bunga Citra Lestari?
Nyaman ya, karena saya dan Bunga bersahabat terus meskipun tidak syuting bareng. Langsung nyambung.
Tak Bisa Lepas dari Film
Film kini mendarah daging bagi Reza Rahadian. Tantangannya adalah memberikan lebih baik dari film-film sebelumnya. Tak ada lagi jalan mundur.
Apa yang membuat Reza mencintai film?
Keragaman proses kreatifnya. Karena meskipun timya sama dari satu film ke film lain tapi proses kreatifnya beda. Kalau bekerja di bidang yang sama kan bisa jenuh.
Keuntungan jadi aktor itu setiap proses memberikn pengalaman berbeda. Baik peran yang dalam kehidupan sehari-hari pernah dialami atau enggak pasti ada tantangannya. Sejauh ini sih nggak ada rasa bosan ya.
Biasanya butuh berapa lama untuk berpindah karakter dan melepaskannya?
Dua minggu ya untuk melunturkan karater. Pasti ada yang nempel. Kadang-kadang nggak bisa dilupain juga. Film Cokro itu paling sulit ditempelin dan dilepas.
Karena untuk masuk ke dimensinya Cokro, PR banget. Sangat periodik, pribadinya sangat kuat. Di setting tahun lama juga, jadi harus hati-hati. Dari bahasa tubuh semuanya berbeda. Sampai nggak berani ambil peran lain saat main di film ini. Untuk melepasnya juga lama.
Siapakah aktor yang menginspirasi Reza?
Kalau di Indonesia nggak ada lagi selain Christine hakim. Sampai dengan usia saat ini nggak ada aktor sekuat Christine. Di film Pendekar Tongkat Emas, beliau memberikan segalanya. Tua bukan alasan untuk pasrah.
Maksudnya pasrah?
Biasanya aktor kalau tua terima saja dengan semua peran yang diterimanya. Christine hakim beda. Dia jadi ibu-ibu embok-embok pun selalu kuat memberikan aktingnya.
Kalau aktor Hollywood?
Jhonny Depp, Alpachino. Mereka rela merubah penampilan untuk masuk ke dalam karakter yang mereka mainkan.
Reza juga begitu di film My Stupid Boss. Jadi jelek dan gendut banget?
Ini mejadi pembuktian baru lagi aktor Indonesia belum pernah kan dibikin kayak gini.
Impian ke depan?
Pengin main film musikal. Karena belum pernah main musikal secara total. Kalau nyanyi untuk beberapa scene sudah pernah. Di Cokro itu ada sedikit. Tapi musikal itu beda.
Apa bedanya?
Bedanya, musikal ngga cuma dituntut akting. Namun juga harus bisa nyanyi. Dan pengambilan adegan untuk musikal panjang. Harus konsentrasi dari awal. Kalau gagal di tengah harus dimulai dari awal lagi.
Rupanya impian Reza Rahadian tak jauh berbeda dengan impian Bunga Citra Lestari. Mereka sama-sama ingin membintangi film musikal. Jadi masih terbuka kemungkinan melihat akting yang berbeda dari mereka berdua beberapa tahun ke depan.