Fimela.com, Jakarta Dunia berkabung atas sebuah penembakan yang terjadi di kelab gay, Pulse, Orlando, Florida, Amerika Serikat, pada Minggu (12/6). Penembakan ini menewaskan 50 orang dan 53 orang terluka. Saat kejadian, Omar Mateen (29) yang disebut-sebut sebagai tersangka penembakan itu membawa senapan AR-15.
Baca Juga
Daily Mail menulis, saat itu ada sekitar 350 pengunjung yang ada di dalam kelab. Sementara itu, ada 100 orang yang disandera. Di antara gemetar para keluarga yang mencari korban saat penembakan itu berlangsung, Mina Justice ketakutan saat menerima sebuah pesan chat dari anaknya.
Dia saat itu sedang berdiri di luar klub untuk mencari anaknya, Eddie (30). Sebelumnya, Eddie tiba-tiba mengirim pesan mengenai keberadaannya. "Ibu, aku cinta kamu. Mereka menembaki (orang-orang) di kelab," begitu pesan awal Eddie berbunyi.
Mina yang khawatir langsung membalas pesannya. Dia menanyakan apakah putranya baik-baik saja. Eddie kemudian membalas, dia sedang terjebak di dalam kamar mandi kelab. Dia tak bisa bergerak ke mana-mana lantaran ratusan peluru melayang membabi buta. Mina yang awalnya tak tahu keberadaan Eddie lantas menanyakan lokasi kelab di mana Eddie berada.
Usai memberi tahu lokasi kelab, Eddie lantas meminta bantuan kepada ibunya. Dia yang sangat ketakutan dan terjebak di dalam kelab itu ingin ibunya menelepon polisi lantaran kondisi di dalam kelab sudah sangat mencekam.
"Telepon mereka, Bu. Sekarang. Aku bilang aku di dalam kamar mandi. Dia datang. Aku akan mati," tulis Eddie dalam pesan singkat yang ia kirim kepada ibunya. Mina yang akhirnya tiba di lokasi lantas memberi tahu putranya untuk tetap berada di dalam. Hingga berita ini ditulis, nasib Eddie dan Mina belum diketahui. Belakangan, Omar Mateen sang pelaku penembakan klub Orlando diberitakan telah tewas saat dilumpuhkan petugas.