Fimela.com, Jakarta Ketika Phoebe Snetsinger didiagnosa mengidap melanoma pada 1981 dan 'diberi waktu' kurang dari setahun untuk hidup, perempuan asal Amerika Serikat tersebut tahu bagaimana untuk mengisinya. Seperti yang telah diketahui, ia merupakan pengamat burung paling terkenal di dunia.
Berdasarkan laporan Vox, ia berhasil melihat sekitar 85% dari seluruh spesies burung di Bumi selama penjelajahan kurang lebih 18 tahun. Meski bagi kebanyakan pihak, pengamat burung merupakan satu 'profesi' santai bagi 'perempuan sakarat', namun bagi Phoebe itu merupakan obsesi dan 'olahraga' yang kompetitif.
Baca Juga
Sebagaimana dimuat Time, selama melakukan pertualangan, Phoebe pernah merasakan seramnya cengkeraman penculik dan kerap diserang sejumlah pihak pada beberapa kesempatan. Bahkan, ia pernah terjangkit malaria dan patah tulang. Namun pada akhirnya, bukan kanker yang membunuh, melainkan pencarian burung.
Vox mewartakan hingga kini terdapat 10.000 spesies burung di seluruh dunia dan Phoebe berhasil melihat 8.400 di antaranya. Sempat bercita-cita jadi ilmuwan, sebagaimana dituliskan seorang jurnalis Olivia Gentile yang dikisahkan dalam biografi Phoebe, namun kala itu tahun 1950, ia malah menikahi salah satu dari mereka, yakni David Snetsinger.
'Menelesak' dengan cepat, pada 1970 ia berhasil memegang rekor sebagai orang yang paling banyak melihat spesies burung lokal. Selepas diagnosa menyayat hati tersebut, Phoebe Snitsinger mentransformasikan hobi tersebut menjadi obsesi dan akhirnya berujung pada hasil menawan.