Film 90-an, Deddy Sutomo, Sukses di Televisi dan Layar Lebar

Puput Puji Lestari diperbarui 10 Jun 2016, 21:53 WIB

Fimela.com, Jakarta Usia tak menghalangi seseorang untuk berkarya dan memberikan yang terbaik. Termasuk bagi Deddy Sutomo yang di era 90-an sudah diakui sebagai salah satu aktor terbaik di negeri ini. Tak hanya di layar lebar, Deddy juga sukses sebagai bintang di layar kaca. Tak banyak aktor Indonesia yang bisa bersinar dan konsisten di dunia film maupun televisi.

Uniknya, Deddy justru meraih banyak penghargaan di usianya yang sudah senja. Pria kelahiran Jakarta, 26 Juni 1941 yang lebih dikenal sebagai bintang televisi di era 80-an ini justru mendapat piala di dunia film. Adalah film Mencari Hilal yang membuat Deddy Sutomo sudah meraih lima penghargaan di dunia film.

Dua piala baru saja diraih Deddy di ajang Indonesian Actor Movie Awards (IMAA) 2016, tiga lainnya di ajang Festival Film Bandung, Piala Maya dan Festival Film Indonesia 2015. Belum ada aktor Indonesia yang menyapu lima piala hanya melalui satu film saja. Baru Deddy yang mampu melakukannya. Itu semua berkat kematangan dan pengalaman akting plus konsistensi dari Deddy Sutomo sendiri. Jalan karir Deddy termasuk unik.

Sempat menjadi guru, ia baru bermain film di tahun 1970 lewat Awan Jingga. Film yang membuat namamya mulai dikenal luas adalah Pandji Tengkorak di tahun 1971. Beragam peran pernah dimainkannya, mulai dari pendekar, santri, pawang buaya, pengusaha peranakan, penjahat, sampai narapidana. Namun peran yang mungkin membuatnya paling dikenang adalah sebagai Jenderal Sudirman di film Janur Kuning.

Di layar kaca, Deddy selalu memainkan peran bapak ideal di serial Rumah Masa Depan dan Keluarga Pak Rahmat. Bahkan Rumah Masa Depan sempat disebut-sebut sebagai serial terbaik di televisi Indonesia karena banyak memuat pesan mendidik sekaligus menghibur. Saat perfilman Indonesia sedang lesu di era 90-an, Deddy Sutomo beralih menjadi pengusaha dan vakum dari dunia akting. Ia kemudian masuk dunia politik dan sempat menjadi anggota DPR.

Setelah masa baktinya berakhir, Deddy Sutomo memutuskan kembali ke dunia seni peran. Meski tak muda lagi, kematangan dan karisma Deddy membuatnya tak sulit untuk kembali mendapat peran di sejumlah film. Beberapa film yang pernah dibintanginya antara lain, Doa yang Mengancam, Menebus Impian, Tanda Tanya, The Raid 2: Berandal dan I am Hope.

Usai Mencari Hilal, Deddy masih akan tampil di sejumlah film, seperti Mooncake Story yang disutradarai Garin Nugroho. Di usia 74, Deddy Sutomo membuktikan kehandalannya sebagai seorang aktor yang tak mengandalkan kecakapan fisik tapi justru kecakapan dalam berakting. Hal itu pun diakui oleh para yuniornya. Contoh yang menarik terlihat saat Deddy diumumkan sebagai pemenang sebagai Aktor Utama Terbaik di IMAA 2016.

Saat menerima piala di atas panggung, nominator lainnya ikut naik ke atas panggung sebagai tanda mengakui kehandalan sekaligus pengalaman aktingnya yang sangat kaya. Setelah menjadi politikus di era 90-an, Deddy Sutomo telah memilih jalan yang tepat, yaitu kembali ke dunia akting yang sudah membesarkan namanya. Pilihan yang sangat tepat!