Anjing Terakhir Penyelamat Tragedi 11 September Disuntik Mati

Dadan Eka Permana diperbarui 09 Jun 2016, 16:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Seekor anjing jenis Golden retriever bernama Bretagne disuntik mati setelah kondisi kesehatannya memburuk seiring dengan usianya yang menua dan juga sakit ginjal yang dialaminya, Senin, 6 Juni 2016 lalu.

Sebelum disuntik mati, anjing tersebut mendapat penghormatan terakhir dari para petugas pemadam kebakaran yang berbaris rapi saat dia dibawa menuju ke rumah sakit hewan di kota Houston, Texas. Setelah dipastikan mati, selembar bendera AS ditaruh di atas tubuh Britagne saat dia dibawa keluar dari rumah sakit hewan tersebut.

Bretagne adalah anjing terakhir yang masih hidup dalam tugas mencari korban tragedi World Trade Center pada 11 September 2011 di New York. Bretagne merupakan anjing milik Denise Corlis asal Texas. Britagne dan Denise bertemu pertama kali pada tahun 1999 ketika Bretagne berusia delapan minggu.

Bretagne yang baru berusia dua tahun menjadi bagian dari gugus tugas Texas 1 bersama tuannya yang dikirim ke lokasi puing-puing WTC di Manhattan, New York, untuk mencari para korban tragedi itu.

Denise dan Bretagne bertugas selama 12 jam sehari selama dua pekan untuk mencari para korban. Seusai tugasnya itu, Bretagne kemudian menjadi anjing terapi bagi para korban selamat tragedi WTC. Tak berhenti di New York, Bretagne juga ikut bertugas mencari para korban badai Katrina dan badai Rita, beberapa tahun yang lalu.

Bretagne pensiun dari gugus tugas Texas 1 pada 2009 dan bekerja untuk tim SAR pasukan pemadam kebakaran setempat. Bretagne dan Denise pernah bertemu mantan Presiden George HW Bush dan dinominasikan dalam penghargaan Hero Dog dari American Humane Association pada 2014.