Fimela.com, Jakarta Sebagai seorang penceramah yang memiliki banyak pengikut, kabar perceraian yang menimpa ustaz Zacky Mirza memang turut mempertaruhkan reputasinya sebagai seorang tokoh masyarakat. Sang ustaz pun mengaku siap jika keputusannya menggugat cerai sang istri berdampak hujatan dari masyarakat.
"Itu hak jamaah, itu juga sudah saya pikirkan matang. Saya manusia biasa yang enggak bisa apa-apa. Saya punya ilmu tapi ketika prakteknya pun saya enggak bisa apa-apa, kalo dikritik saya terima," ungkap ustaz Zacky Mirza di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (7/6/2016).
Baca Juga
Tidak hanya itu, gugatan cerai yang dilayangkan ustaz Zacky Mirza terhadap sang istri juga dianggapnya sebagai kegagalannya menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga. Sebagai manusia biasa, sang ustaz menilai proses perceraian atas pernikahannya yang sudah dibangun sejak 2011 tersebut dianggap pelajaran hidup untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi ke depannya.
"Mungkin saya belum jadi imam yang baik. Saya tidak menganggap diri saya bener, dan tidak menganggap orang lain salah. Ini proses yang sudah saya pertimbangkan matang-matang," paparnya.
Akhirnya, sebagai seorang pendakwah dan public figure, dirinya berharap pengalaman pahit rumah tangganya dengan Shinta Tanjung yang hampir gagal dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat untuk bisa lebih menghargai ikatan pernikahan. "Saya ikhlas dunia akhirat pengalaman hidup saya bisa diambil hikmahnya oleh masyarakat Indonesia," tungkasnya.
Memang sebelumnya, jauh sebelum gugatan cerainya diketahui publik, rumah tangga ustaz Zacky Mirza sempat diterpa isu poligami pada 2015 lalu. Saat itu, kabar tersebut terbongkar setelah sang istri, Shinta Tanjung kedapatan bercerita kepada pengacara Ina Rachman soal keinginan sang suami untuk menikah lagi.