Fimela.com, Jakarta Kalau sedang mencari sejumlah tips wisata saat puasa, berarti kamu harus simak artikel ini sampai rampung. Telah memasuki Ramadan, umat muslim di seluruh belahan dunia pun berbondong-bondong menjalani ibadah wajib, yakni puasa. Meski tubuh tak mendapat asupan dari fajar hingga senja, bukan berarti kamu tak bisa traveling secara properly. Agar bisa merealisasikan perjalanan impianmu meski sedang berpuasa, ketahui dulu sejumlah tips berikut, menurut Bintang.com.
Pilih konsumsi makanan dan minuman yang tepat. Sebelum jauh membicarakan berbagai hal, mari mulai dari dasar dulu. Karena kamu akan melakoni perjalanan, sebaiknya pilih asupan tepat ketika sahur dan berbuka. Jangan melulu karbo, mengonsumsi protein pun bisa menjaga tubuh tetap bertenaga.
Baca Juga
Hindari sejumlah aktivitas yang membuat puasa jadi makruh atau batal sama sekali. Karena puasa punya rambu-rambu tertentu, sebaiknya jangan menjadwalkan agenda yang malah membuat puasa jadi tak sempurna. Hindari snorkeling, apalagi diving, atau berendam di kolam air panas. Sebagai gantinya, jelajah kota bisa jadi ide terbaik kala berpuasa.
Ketahui kemampuan diri. Pada dasarnya, limit setiap orang memang berbeda. Kalau kamu merasa cukup percaya diri untuk melakoni perjalanan yang sarat akan aktivitas fisik, seperti mendaki, lakukan saja. Namun jika ragu, sebaiknya coret kegiatan semacam itu dari itinerary.
Kunjungi destinasi di mana Islam jadi minoritas. Bukan melulu soal senang, perjalanan merupakan guru terbaik dalam memaknai hidup. Dalam keadaan berpuasa mungkin kamu malah bisa melihat berbagai perihal dari perspektif berbeda. Karena telah hidup di negara di mana muslim jadi mayoritas, manfaatkan momen ini untuk melihat bagaimana Islam berpendar dalam komunitas minoritas. Syukur-syukur kalau bisa berbincang dan mendengar kisah mereka.
Pilih 'pasar malam' sebagai tempat berbuka puasa. Tips wisata saat puasa yang terakhir, yakni jika sedang mengunjungi sejumlah destinasi, baik dalam maupun luar negeri, yang terkenal akan keberadaan 'pasar malam', jangan lewatkan kesempatan untuk berbuka puasa di sana. Kalau di Indonesia mungkin ramai dari selepas Ashar hingga menjelang Magrib, namun kalau kamu ke negara-negara, seperti Malaysia, Thailand, Tiongkok, atau Maroko, maka pedagang dengan ragam kuliner bisa ditemui hingga larut malam.