Editor Says, Melihat Tanda Kebesaran Tuhan di Pernikahan Aming

Puput Puji Lestari diperbarui 07 Jun 2016, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Aming menikah dengan Evelyn Nada Anjani. Disamping ucapan selamat, komentar-komentar miring datang jauh lebih besar. Istri Aming yang mirip lelaki menjadi bulab-bulanan netizen. Sibuk dengan komentar negatif, orang justru lupa atau tak sanggup membaca ada tanda kebesaran Allah di pernikahan Amin dan Evelyn.

Sebentar, ini bukan soal Ramadan lalu saya coba menulis dari sisi agama ya. Benar, bahwa saya membawa nama Tuhan. Tapi saya melihat pernikahan itu sebagai fitrah. Sebagai muslim, saya juga percaya penikahan itu fitrah. Dan setiap orang diciptakan berpasang-pasang.

Aming, dengan semua keistimewaannya, sikapnya yang sering 'nyleneh', sering dikaitkan dengan komunitas LGBT. Lekong Cin, begitu orang bilang. Saya bertemu Aming beberapa kali hanya untuk urusan wawancara, nggak pernah sampai ngobrol leluasa diluar urusan film. Jadi jujur, saya secara pribadi tidak tahu pilihan referensi seksual Aming.

Lagipula kalaupun saya tahu, saya juga tidak akan mengumbar urusan pribadi seseorang ke publik. Hidup tidak mungkin bisa memuaskan masyarakat. Demikian juga Aming, tampil gemulai disebut pendukung LGBT. Memutuskan menikah dengan perempuanpun masih aja disalahkan karena penampilan istrinya yang tomboi.

Dalam wawancara yang dilakukan Sabtu (4/6/2016), Ria Irawan menegaskan bahwa rumor pernikahan sesama jenis itu hanya omong kosong. Jika dilogika, pernikahan itu tidak mungkin dilakukan di Indonesia yang notabene menentang isu LGBT.

"Ya nggak mungkin lah, kita kan tinggal di Indonesia. Terus juga ada urusan negara. Kita juga gak mau melanggar hukum dan Aming juga tahu itu. Kita juga gak mau Aming berusaha melanggar hukum agama atau negara. Semua jelas dengan kodratnya. Aming nikah kan karena untuk ibadah juga," urai Ria Irawan.

Ria juga mengaku prihatin dengan komentar pedas yang dilontarkan publik pada Evelyn. Dia merasa miris karena kebanyakan masyarakat masih menilai sesuatu dari luar. Hanya karena istri Aming memiliki payudara kecil, maka kata-kata netizen begitu menyakitkan.

Ok, saya hentikan perbincangan dari sudut pandang LGBT ya. Saya ingin mengajak Anda melihat pernikahan Aming dari sudut pandang yang lain. Kita mulai dengan membayangkan kita memiliki saudara perempuan atau anak perempuan. Bagaimana jika Aming datang melamar saudara atau anak perempuan kita?

Jujur ya, kalau saya punya anak perempuan saya akan berfikir seribu kali. Apa benar Aming normal sebagai lelaki? Apakah hubungan mereka serius? Begitu yang saya pikirkan, membayangkan Aming mendapat beragam penolakan jika mencintai gadis biasa. Mungkin karena itulah Allah memberikan jodoh yang 'luar biasa' untuk Aming.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Saling Melengkapi

Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan di buka bumi ini berpasang-pasangan. Dalam konteks jodoh dan pernikahan menurut Psikolog Lita Gading, juga tak jauh berbeda. Seseorang akan berjodoh dengan pasangan yang cocok. Aming pas memilih jodoh seorang perempuan yang tomboy seperti Evelyn Nada Anjani.

"Sepasang suami istri adalah dua insan yang saling melengkapi. Aming yang biasa tampil gemulai, berjodoh dengan perempuan yang sedikit tomboy. Hal seperti itu banyak terjadi pada pasangan yang lain. Karena seseorang akan mencari pasangan yang berkebalikan dengan dirinya. Maksudnya orang yang pendiam biasanya berjodoh dengan orang yang cerewet. Orang yang gemulai bertemu dengan orang yang tomboy. Hal seperti ini tak masalah asal kedua pihak bisa saling mengerti dan memahami," jelas Lita Gading saat dihubungi Bintang.com pada Minggu (5/6/2016).

Terlahir perempuan, Evelyn pernah merasa terjebak di tubuh lelaki. Dia juga tidak setengah-setengah menunjukkan perasaannya. Menjajal suntik hormon untuk menjadi lelaki. Hidup seperti perjalanan yang tidak pernah kita tahu dimana akan berakhir. Siapa yang tahu pada akhirnya Evelyn menjadi wanita sepenuhnya dan menikah dengan Aming?

"Tidak ada manusia yang sempurna. Dalam konteks pasangan juga demikian. Kita harus menjadi pelengkap pasangan kita. Dan sebaliknya kekurangan pasangan kita adalah tugas pasangan untuk melengkapinya," kata Kita Gading.

Saya setuju, menikah itu mengumpulkan apa yng terserak diantara satu sama lain, hingga saling melengkapi. Itulah yang saya lihat dari pasangan Aming dan Evelyn. Mereka menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tak menutupi satu sama lain, terbuka dengan hubungan mereka sejak awal.

Inilah mengapa saya melihat kebesaran Tuhan diatas pernikahan mereka. Bahwa Tuhan itu Maha Adil, menciptakan makluk berpasang-pasangan. Mereka yang sering disebut unik juga mendapatkan jodoh yang unik, tidak terkecuali. Kalau ada di sebagian Anda yang masih merasa sulit mendapat jodoh, tengoklah Aming. Tuhan tidak pernah lupa menciptakan jodoh bagi Anda ketika Anda dilahirkan.

Selamat atas pernikahan Aming dan Evelyn, semoga langgeng. Seperti dalam postingan instagram pertama tentang pernikahan, Aming menyebut nama Allah dalam Bismillah, teruslah mewujudkan pernikahan sebagai salah satu tanda kebesaran Allah. Maafkan kami jika di awal puasa ini masih belum bisa melihat tanda-tanda Kebesaran Allah seperti yang kalian tunjukkan.

 

Salam,

Puput Puji Lestari

Redaktur Kanal Film Bintang.com