Fimela.com, Jakarta Maraknya kejahatan terhadap anak-anak membuat Ruben Onsu menjadi khawatir. Terlebih karena anak Ruben pernah dicatut dalam sebuah akun jual beli anak beberapa waktu lalu. Tak lama setelah kejadian itu, Ruben langsung melapor ke polisi.
"Kejadian yang menimpa anak saya, buat saya khawatir ke depannya. Apalagi saya baru punya anak. Rasa khawatir saya dan istri makin kuat," kata Ruben Onsu di Polda Metro Jaya, kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (3/6/2016).
Baca Juga
Kala itu Ruben begitu sedih dan tersinggung karena anaknya dibanderol dengan harga Rp 1,5 juta. "Sedih banget ya karena dijual dengan harga 1,5 juta. Rasanya lihat foto anak ada harganya sedih banget. Saya sebagai warga negara yang baik lapor polisi dengan prosedur yang sesuai," ujarnya.
Akun-akun tersebut memang meyakinkan karena menampilkan foto-foto anak yang diperjual belikan. Mereka biasanya mengambil foto-foto yang diposting oleh orangtuanya di akun media sosial.
"Saya suka posting. Misal foto lagi bercanda. Tapi muka kita dicrop dan foto anaknya dipajang. Enggak kapok lah. Orang anak sendiri. Saya bangga dengan anak saya dan istri saya," tuturnya.
Beberapa cara proteksi pun dilakukan oleh Ruben seperti membatasi anaknya untuk bepergian juga memasang CCTV online yang bisa dipantau melalui ponsel pintar.
"Tapi dengan kejahatan itu anak saya belum dibawa ke mana-mana. Saya baru bawa anak ke mall pas usia 3 bulan. Enggak keluar rumah aja gitu, gimana keluar rumah. Jadi saya pasang CCTV biar bisa pantau dari handphone," tandas Ruben Onsu.