Fimela.com, Jakarta Banyak orang bertanya, kenapa kehidupan itu begitu pahit dan sulit. Berkali-kali rasa sakit menyapamu. Rasanya, kenangan tentang bagaimana pedih dan sakitnya kehidupan tak akan bisa kamu lupakan begitu saja. Meski telah terkubur waktu cukup lama, rasa itu tetap saja hadir setiap waktu.
Baca Juga
Hidup itu sulit. Kamu mengalami ribuan kekecewaan. Lantaran kebohongan, penghianatan, dan banyak sebab lain yang melukai hati. Ada saatnya di mana kamu tak lagi dapat menutupi pedih dengan senyum. Apa lagi tawa dan jenaka. Memandangi diri di depan cermin, namun cuma masa lalu yang memantul pada cermin.
Meskipun hidup penuh bercak dan jahitan bekas luka yang pernah menganga, ternyata bukan berarti tak dapat dipulihkan kembali. Sean Stephenson, seorang motivator dengan kebutuhan khusus ini mengatakan memberikan kasih sayang dan cinta kepada orang lain saja tidak cukup untuk membuat dirimu bahagia.
Cinta, selain ditumbuhkan pada orang lain, ternyata juga harus ditumbuhkan dalam diri sendiri. Mencintai dirimu memang terdengar mudah. Siapa yang benci dengan diri mereka sendiri? Tapi pada kenyataannya, mencintai diri sendiri bahkan lebih sulit dari mencintai orang lain. Tapi cara inilah yang dipakai Sean hingga dia menjadi kuat dan tumbuh menjadi pribadi yang menginspirasi.