Fimela.com, Jakarta Terkait wacana penetapan 1 Juni sebagai Hari Libur Nasional yang kabarnya tengah disiapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengaku kurang setuju. Meski demikian, berdasarkan laporan Liputan6.com, ia mengatakan belum mendapat informasi resmi dari Jokowi.
"Saya belum mendengar secara resmi dari Presiden. Saya kok agak kurang setuju ya, karena Pancasila ini bukan untuk libur," ujar Hidayat di sela rangkaian acara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat pada Senin (30/5) malam, seperti dilansir Liputan6.com.
Baca Juga
Kendati demikian, Hidayat melanjutkan, jika libur yang dimaksud diisi dengan sejumlah kegiatan spesifik tentang Pancasila, termasuk seminar, perlombaan, dan program konkret lain, maka wacana tersebut masih bisa diterima. "Jadi kegiatan hari itu tidak lagi di bangku sekolah, kuliah, atau tidak lagi di kantor-kantor, tetapi membuktikan berpancasila dalam arti konkret. Kalau itu yang dimaksudkan libur, saya masih mengerti," sambungnya, sebagaimana diwartakan Liputan6.com.
Hidayat menuturkan, ia keberatan kalau libur 1 Juni malah digunakan untuk istirahat atau rekreasi semata. "Saya kira sila ke berapa dari Pancasila yang memberikan ruang untuk itu. Jadi Pancasila itu mengajarkan kita tentang perilaku hidup yang berkualitas, memberi nilai tambah, efektif, bertanggungjawab, dan memaksimalkan waktu yang maksimal," terangnya, seperti dimuat Liputan6.com.
Sebagaimana dilaporkan Liputan6.com, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi tak ingin Pancasila sekadar diperingati, namun juga diterapkan dalam keseharian. Karenanya 1 Juni kabarnya hendak dicanangkan sebagai Hari Libur Nasional.