5 Hal Di Balik Pilihan Caitlyn Jenner sebagai Transgender

Fathan Rangkuti diperbarui 30 Mei 2016, 22:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi orang yang menjalani transgender memang memiliki banyak resiko, seperti ditinggalkan orang terkasih bahkan menjadi bahan cemoohan. Hal tersebut juga terjadi pada Caitlyn Jenner, yang tak lain adalah Bruce Jenner ayah dari Kendall dan Kylie Jenner.

Dalam masa transisinya, ia mengalami banyak hal, berikut adalah hal yang perlu Anda ketahui tentang hidup Caitlyn Jenner sejak menyelesaikan masa transisi gendernya.

Caitlyn panik atas perubahan wajahnya

Caitlyn menjalani operasi wajah selama 10 jam pada 15 Maret 2015 lalu. Ia mengira proses tersebut hanya memakan waktu 5 jam. Setelah operasi, Caitlyn pun perah merasa ragu atas pilihan yang jalani.

Caitlyn tak keberatan jika ada yang salah memanggilnya

Ia tak akan marah saat ada orang yang salah memanggilnya dengan nama Bruce. Menurutnya itu adalah sesuatu yang wajar terjadi, ia benar-benar akan menerima segala resikonya.

Ia berpikir bahwa Caitlyn adalah orangtua yang lebih baik dari Bruce

Caitlyn menilai dirinya saat masih menjadi Bruce, bahwa Bruce adalah ayah yang tidak sesitif dan ia menyesali kesalahan yang pernah ia perbuat pada anak-anak dari pernikahan pertamanya, yaitu Burt, Cassandra, Brandon dan Brody.

Caitlyn benci saat ada yang mengatakan transisinya sebagai wanita hanya untuk eksis dan mencari uang

Caitlyn mengatakan bahwa ia melakukan hal tersebut bukan untuk uang, melainkan untuk menolong jiwanya. Ia berharap pilihannya menjalani transisi menjadi seorang wanita bisa membantu menurunkan tingkat percobaan bunuh diri dalam komunitas transgender.

Caitlyn bukan pembohong

Ia mengatakan bahwa dirinya yang dulu adalah seorang pembohong dan Caitlyn Janner, dirinya yang baru tak memiliki kebohongan apapun.