Fimela.com, Jakarta Melahirkan tak hanya sekadar proses persalinan. Kadang, bagi ibu dengan kondisi tertentu, melahirkan bagaikan berjalan pada sebuah tali tipis di atas jurang. Batas antara hidup dan mati begitu dekat. Hal ini juga dirasakan Ella Clarke saat melahirkan anaknya yang ke-8.
Kepada The Sun, Ella bercerita, ia mengalami pendarahan saat kandungannya berumur 38 minggu. Karena pendarahan yang luar biasa itu, Ella lantas dilarikan ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit Torbay, Inggris, dokter mengatakan Ella harus melahirkan dengan cara sesar.
Baca Juga
Kondisi sang anak sangat stabil. Tapi sayang, Ella mengidap sebuah komplikasi yang bisa terjadi pada perempuan setelah operasi sesar. Dokter pun akhirnya melakukan histerektomi darurat. Perempuan yang masih berumur 31 tahun ini kehilangan banyak darah, hingga membutuhkan 5 kantung transfusi darah. Dokter membiusnya selama 5 hari.
Setelah siuman, Ella sangat terkejut lantaran kedua kakinya sudah diamputasi. "Saya masih ingat, saya pikir waktu itu siuman setelah operasi sesar. Saya ingin melihat anak perempuan saya yang baru lahir. Tapi dokter justru memberi tahu kalau kedua kaki saya sudah diamputasi. Dan, saya bukan baru saja bangun usai melahirkan. Tapi lantaran dibius total selama operasi kaki," kata Ella kepada The Sun.
Ternyata, ada kesalahan fatal yang dilakukan staff rumah sakit. Dokter mengatakan untuk mengawasi kondisi kedua kaki Ella setiap jam, selama 24 jam. Tapi, petugas rumah sakit justru mengecek kondisi kaki Ella setelah 6 jam diberitahu dokter. Karena terlambat pengecekan, terjadi pembekuan darah pada tubuh Ella. Karena darah membeku, dara tak mengalir pada kaki. Karena hal ini, jaringan sel pada kaki Ella akhirnya mengeluarkan racun yang bisa menghentikan detak jantungnya kapan pun.
Dokter terpaksa harus mengamputasi kedua kaki Ella. Pihak rumah sakit mengakui, kalau staffnya lupa memeriksa kondisi Ella usai melahirkan putri kedelapannya. Kini, Ella harus hidup dengan kaki palsu.