Fimela.com, Jakarta Perjodohan antara Elma Theana dengan seorang seniman kaligrafi, Fary Indarto, berlangsung lancar. Peristiwa tersebut terjadi pada 1990-an. Berkat perjodohan yang dilakukan Waty Siregar, ibunda Elma, akhirnya mereka melangsungkan pernikahan. Setelah lima tahun berlabuh, pernikahan mereka tak berlangsung mulus. Mereka sering cekcok. Meskipun keduanya telah dikaruniai seorang putri, Adinda Thalia Salsabila alias Isya.
"Saya menikah dengan suami pertama selama lima tahun. Pernikahan kami terjadi akibat perjodohan yang dilakukan ibu saya," ungkap Elma saat dihubungi Bintang.com, Selasa (24/5/2016).
Di tengah konflik yang mendera rumah tangga Elma dan suaminya itu, perempuan kelahiran Jakarta, 3 Oktober 1974 itu, akhirnya bertemu dengan seorang lelaki. Namanya Julianda Barus. Dari pertemuan itu mereka saling mencurahkan isi hatinya. Maklum, saat itu 'Bang Jul', begitu Elma menyebut Julianda Barus, pun sedang mengalami problem dan tak harmonis dalam rumah tangganya.
Konflik rumah tangga Elma dan Fari serta hubungan Elma dengan Julianda menjadi sorotan media. Saat itu karier Elma Theana memang sedang meroket. Selain menjadi bintang iklan, sinetron, ia juga menjadi penyanyi. Boleh jadi, hal itu yang membuat Elma mengaku sering emosional dan terkesan mengatur suaminya.
"Karena curhat-curhat itu yang membuat hubungan saya dengan Bang Jul makin dekat. Untuk mempertahankan rumah tangga, kami berusaha balik ke keluarga masing-masing. Saya kembali kepada suami, sedangkan Bang Jul kembali pada istrinya. Namun, persoalan rumah tangga kami tetap tak menemui titik temu dan makin bermasalah," papar perempuan yang memulai karier dalam sinetron Bang Toyib Minta Kawin.
Untuk mengakhiri konflik yang terjadi, Elma mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Namun, pada 19 April 2004 Elma mencabut gugatannya. Mereka berusaha untuk memperbaiki hubungan rumah tangganya. Ternyata, upaya tersebut tak berhasil karena sudah terjadi 'goresan' di antara mereka. Pada Selasa, 20 Juli 2004, Elma mengajukan gugatan cerai. Saat itu, Elma menunjuk Wawan Iriawan sebagai kuasa hukumnya.
Proses sidang perceraian mereka berlangsung selama 2,5 bulan. Pada 23 September 2004 mereka resmi bercerai. Majelis hakim Abdul Rosyid dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengabulkan gugatan cerai dan hak asuh anak, Isya, pada Elma. Meski hak asuh anak pada Elma, Fai diberikan kebebasan menemui dan memberikan kasih sayangnya pada Isya.
What's On Fimela
powered by
Menikah dan Belajar dari Kegagalan
Elma menyebutkan perceraiannya dengan Fai merupakan goncangan yang menyiksa batinnya. Dari perceraian tersebut, Elma pun berusaha untuk menata hidupnya kembali. Ia banyak belajar dari rumah rumah tangga pertama. Ia pun bermunajat kepada Allah atas perjalanan rumah tangganya yang pertama.
"Ya Allah aku ingin berlajar dari pengalam pernikahan pertama. Aku bertobat atas kesalahan dari pernikahan pertama. Aku menikah untuk beribadah kepada-Mu," kata Elma.
Setelah berpisah dengan Fai, Elma kemudian menikah dengan Julianda Barus pada akhir 2004. Bersama Julianda, ia berusaha untuk membangun rumah tangga dari kegagalan. Dengan pernikahan itu, Elma juga berusaha untuk menghapus dosa-dosa dari pernikahan sebelumnya.
"Kami bertemu lagi dalam rangka pekerjaan. Kami kemudian memutuskan untuk menikah. Dalam pernikahan kedua ini, saya banyak belajar dari kegagalan rumah tangga pertama. Jika sebelumnya saya banyak emosi, sekarang saya bisa lebih menahan diri," tutur pemeran film Ada Surga di Rumahmu ini.
Dari pernikahan pertama, Elma dikaruniai seorang anak perempuan bernama Isya, sedangkan Julianda punya dua anak; Tata dan Tania. Kini, ketiga anaknya mulai beranjak remaja dan dewasa. Meski sempat mengalami kegagalan, Elma berusaha menjadi ibu yang terbaik bagi anak-anaknya.
"Saya berusaha menciptakan suasana yang nyaman bagi mereka. Saya juga berusaha meluangkan waktu buat mereka, meski saya dalam kondisi capek," jelas Elma.
Membangun Rumah Tangga Harmonis
Kini, perjalanan rumah tangga Elma Theana dengan Julianda Barus memasuki tahun ke-12. Meski begitu, bukan berarti rumah tangga mereka berjalan mulus dan tanpa ada maasalah. Perbedaan pandangan di antara mereka tak dapat dihindarkan.
"Kami mengalami kepahitan selama sembilan tahun. Namun, perbedaan-perbedaan yang ada harus berubah jadi indah. Saya berusaha menahan diri. Jika dia melotot, maka saya harus diam," jelas Elma.
"Saya juga telah berjanji, apapun yang terjadi dalam rumah tangga, harus diperbaiki," sambung pemain sinetron Pernikahan Dini.
Setelah melewati masa pahit, Elma punya kesimpulan bahwa membina rumah tangga itu bisa disetel. Yang penting, harus bisa sama-sama menahan diri dan berpikir positif karena mencari kesalahan orang itu gampang.
Selain itu, jika terjadi keributan dengan suami, Elma menyarankan agar jangan curhat ke orang lain. Hal itu pernah ia alami saat menikah dengan Fai. Sementara, jika suami tak romantis, maka istrilah yang harus romantis.
"Hal lain yang tak kalah penting adalah komunikasi dan bisa menahan diri. Kalau ada masalah, saya mengungkapkannya lebih dulu melihat suasan tenang," kata perempuan yang juga merambah bisnis wedding organizer (WO).
"Alhamdulillah, sering berdiskusi dan mengikuti pengajian bareng. Biasanya kami saling dulu-duluan minta maaf, karena orang yang mulia itu bila mau minta maaf duluan," tambah Elma.
Banyak pengalaman hidup berumah tangga yang dimiliki Elma Theana dan Julianda Barus. Kini, mereka terus berusaha untuk membuat rumah tangganya harmonis. Bagi Elma, keharmonisan rumah tangga harus dibangun bersama-sama, baik suami maupun istri.