Fimela.com, Jakarta Layar bioskop Indonesia semakin meriah dengan kehadiran tiga film baru, Kamis (26/5/2016). Film tersebut adalah Satu Cinta di Bira, Dua Batas Waktu, dan Pacarku Anak Koruptor. Masing-masing film merangkum persoalan sosial yang terjadi di masrayakat. Tak cuma kritik, film ini juga menawarkan jalan keluar yang bisa menjadi inspirasi penontonnya. berikut tiga film yang mulai diputar di bioskop hari ini.
Satu Cinta di Bira
Film 1 Cinta Di Bira mengisahkan Iqbal (Fauzan Nasrul) yang sudah 6 tahun tidak pulang. Ia lebih memilih karir di Jakarta dibanding melanjutkan usaha kapal pinisi keluarganya. Kabar meninggalnya sang ayah, membuat Iqbal terpaksa pulang ke Bira dan diamanatkan untuk melanjutkan usaha kapal pinisi.
Iqbal yang trauma pernah tenggelam di laut Bira semasa kecil, kembali tergelincir dan tercebur ke dalam laut setelah mengunjungi tempat usaha ayahnya. Ketika siuman, Iqbal melihat seorang perempuan cantik tersenyum padanya. Ia langsung berpikir perempuan tersebut adalah sang “penjaga laut” yang dulu pernah menolongnya. Iqbal langsung jatuh cinta pada perempuan yang kemudian diketahui sebagai Devi, putri Om Rustam sahabat ayahnya.
Baca Juga
Cintanya pada Devi membuat Iqbal ingin menjual bisnis kapal pinisi dan membawa Devi serta ibunya ke Jakarta. Namun niat tersebut ditahan oleh sepasang kakak beradik Enre dan Olla. Awalnya terjadi perselisihan diantara mereka. Tapi hati Iqbal luluh ketika Olla memperlihatkan keindahan Bira dan menceritakan perjuangan ayah Iqbal membangun Bira. Iqbal menjadi ragu menjual usaha kapal pinisi dan pindah ke Jakarta. Hatinya pun bimbang memilih cinta Devi atau Olla.
Film ini berbahasa daerah Makassar sepenuhnya. Diputar terbatas di pulau Sulawesi dan Kalimantan sesuai dengan bahasanya. Film ini menandai kekuatan daerah, tidak semua hal harus difokuskan di Jakarta.
Dua Batas Waktu
Film Dua Batas Waktu diangkat dari kisah nyata. Tiara (Irish Bella), seorang pekerja hiburan yang masih. Ia lahir dari keluarga muslim. Meski demikian, kehidupan beragama di keluarganya tidak cukup mendalam. Berbagai pertanyaan selalu hadir menguji keimanannya. Tiara Kecil (Naeva Amira) memang tampak berbeda seperti anak yang lain, keanehan Tiara semakin meningkat saat dibangku kuliah ia mulai mendapatkan petunjuk berupa cahaya yang melesat masuk ke jiwanya.
Saat semakin ragu akan keyakinannya, Tiara mendapatkan hidayah dari Allah SWT dengan menembus dimensi lain dan bertemu 5 orang rasul lalu Tiara mendapatkan amanah dari Rosul Isa Al – Masih untuk disampaikan kepada seluruh umat. Ia pun mencoba menyampaikan amanah tersebut kepada teman-temannya seperti Nona (Cindy Christian), Nugroho (Artha Pratama) dan Julian (Christopher Rizky), tetapi mereka tidak mempercayai dengan apa yang dialami oleh Tiara. Mereka menganggap Tiara memiliki ganguan kejiwaan, kejadian tersebut membuat tiara semakin depresi karena tidak ada seorang pun yang percaya dan mendengarkan amanah yang dia dapatkan.
Film ini berbicara mengenai perjalanan spiritual Tiara dalam menemukan keyakinan ke-Tuhanannya, Tiara yang hidup dalam gemerlap dunia hiburan justru merasa kosong dan gamang dalam keyakinan spiritualnya. Berbagai kejadian yang dialaminya membawa pada proses pencerahan dan keimanannya.
Pacarku Anak Koruptor
Untuk menjadi koordinator sebuah organisasi bernama GANK alias "Gerakan Anti Narkoba dan Korupsi" memang membutuhkan kesabaran, kerja keras, keberanian, ketegasan serta kecerdasan lebih.
Sosok Sayanda, cewek kece yang sangat nasionalis itu, saban hari disibuki dengan kepedulian terhadap teman-temannya yang tergabung dalam geng-geng brengsek berbandrol: Blujin Belel, Selendank dan Cepak Ngehek. Selain menggunakan narkoba, anak-anak geng itu juga punya hobi bertaruh lewat trek-trekan alias adu balap liar di jalan raya. Namun Sayanda tak pernah bosan mendekati mereka agar menjauhi hal-hal negatif.
Sebagai demonstran yang selalu menyerang si koruptor kelas kakap 'Marukh Bangetan', Sayanda dibikin pusing lantaran dia memadu kasih dan saling cinta dengan anak semata wayang si koruptor benama Gerhana. Film ini mengajak generasi muda untuk peduli pada pemberantasan korupsi. "Aku memang cinta mati sama kamu, tapi sumpah mati aku jauh lebih cinta sama negeri ini"