Fimela.com, Jakarta Setelah penampilannya di Grammy Awards ke-58, banyak orang menjuluki Joey Alexandersebagai musisi jenius. Dari situ juga jutaan masyarakat Indonesia semakin mengenal remaja berusia 12 tahun tersebut.
Joey Alexander saat itu menjadi nominator termuda pertama sepanjang sejarah Grammy Awards. Tak tanggung-tanggung, lewat album pertamanya ia masuk dua nominasi, yakni di kategori Best Improvised Jazz dan Best Jazz Instrumental Album.
Meski gagal menjadi pemenang, dunia telah mengakui kehebatan bakat alami Joey Alexander. Ada 90 detik waktu berharga yang membawa nama Joey jadi perbincangan di berbagai media beberapa negara.
Ya, waktu satu setengah menit itu adalah saat Joey Alexander bermain secara live dalam siaran Grammy Awards 2016. Cerita menarik diungkap Joey saat konsernya di Jakarta Minggu (22/5) lalu tentang performance-nya di Grammy.
"Saat itu awalnya diminta untuk membawakan lagu orang lain dalam 90 detik, komposisi klasik yang banyak orang tahu. Tapi saya ingin membawakan lagu original ciptaan saya sendiri. Akhirnya saya membawakan lagu saya berjudul City Lights," kata Joey Alexander kepada para penonton konsernya.
Baca Juga
Sebuah prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia dan Joey Alexander sendiri bisa tampil di Grammy. "I'm very proud, saya merasa terhormat bisa tampil di sana (Grammy)," lanjutnya.
Tak lama setelah 'curhat' soal Grammy, Joey Alexander membawakan City Lights, komposisi manis yang terinspirasi dari lampu-lampu di kota New York, Amerika Serikat. Kali itu dalam full version, dengan antusiasme dan kebanggaan yang berlipat-lipat dari masyarakat Indonesia.