Maaf Saja Tak Cukup, Ini 6 Cara Agar Kamu Juga Bertanggung Jawab

Karla Farhana diperbarui 23 Mei 2016, 18:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang memang pernah salah. Meratapi kesalahan dan tak bisa memaafkan diri sendiri memang tak ada gunanya. Meminta maaf pun sudah menjadi kewajiban. Tapi, apakah maaf saja cukup?

Dalam penelitian yang berjudul “An Exploration of the Structure of Effective Apologies” yang diterbitkan di Negotiation and Conflict Management Research, mengungkapkan ada enam elemen agar permintaan maafmu bakal diterima. Sebelum mengucapkan kata maaf, ada beberapa tahapan yang seharusnya kamu jalani terlebih dahulu. Bukan, bukan menghukum dirimu sendiri. Tapi lebih menekankan pada tanggung jawabmu usai menyakiti hati orang lain. 

1. Kamu harus tahu dulu apa kesalahanmu. Setelah itu, kamu harus mengakuinya. Tapi, jangan asal ngaku. Kamu juga harus tahu apa saja tanggung jawabmu setelah melakukan kesalahan. 

2. Setelah itu, kamu pasti sudah tahu apa yang harus diperbaiki. Memang sulit kalau apa yang telah kamu rusak adalah perasaan dan kepercayaan. Tapi, jangan anggap hal ini tidak mungkin. 

3. Mengekspresikan penyesalan itu bukan seperti yang orang-orang sebut sebagai tobat sambal. Sekarang mengaku salah, besok tetap saja diulang kembali. Tunjukkan penyesalanmu dengan memperbaiki diri. Bukan hanya dengan omongan. 

4. Jelaskan dulu kepada orang yang kamu sakiti, apa kesalahanmu. Jangan biarkan dia atau mereka tetap memelihara luka yang menganga. Tunjukkan kalau kamu memang telah menyadari kesalahan. 

5. Mendeklarasikan penyesalan bukan hanya kepada orang lain dan orang yang kamu sakiti. Tapi juga kepada dirimu. Janji yang paling suci adalah ketika kamu mengikat janji dengan dirimu sendiri. 

6. Meminta maaf memang penting. Tapi yang penting adalah perubahan sikap dan perbaikan diri. Hanya maaf saja tak akan pernah cukup. Jangan sampai kamu justru menyiram luka hati dengan air perasan jeruk. 

What's On Fimela