Cikal Bakal Lahirnya Film Habibie & Ainun

Altov Johar diperbarui 22 Mei 2016, 15:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Besarnya cinta B.J Habibie dengan Ainun sangat menyentuh hati masyarakat. Tak jarang banyak yang menggadang-gadang kedua insan ini adalah Romeo dan Juliet Indonesia. Saking cintanya dengan Ainun, Habibie hampir dirawat di rumah sakit jiwa bila saja tak meluapkan perasaannya lewat tulisan.

Kondisi itu diungkap oleh Habibie sendiri saat menghadiri launching soundtrack dan trailer film Rudy Habibie. Ketika itu, kepergian Ainun belum genap 40 hari. Habibie mengaku menangis mencari sosok istrinya di rumah.

"Kurang lebih 10 hari perginya Ainun, itu belum ke-40 hari, saya terjebak. Tengah malam jam 2, saya masih pakai celana piama, tidak pakai sandal, dalam keadaan sadar menangis mencari Ainun ke setiap pojok ruangan," aku Habibie, gedung MD Entertainment, kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2016).

"Kondisi itu dilaporkan ke tim dokter saya. Mereka bilang, apa yang dialami Habibie, wajar. Tapi kalau tidak dibantu, dalam 3 bulan saya akan masuk dengan istilahnya black hole, mengikuti istrinya," lanjut Habibie.

Habibie mengatakan, ada beberapa pilihan yang dilakukan demi mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Dirawat di rumah sakit jiwa, dirawat secara intensif dengan tim dokter, atau menulis disaat mengalami depresi.

"Nah, saya pilih yang keempat. Makanya saya menulis. Betul-betul setelah 2,5 bulan saya kembali normal. Saat mulai normal, tim dokter saya tanya, 'apa sih yang ditulis', terus saya kasih tahu dan mereka bilang tolong dipublish," urainya.

Sang mantan presiden Indonesia tidak pernah berniat membuat buku, atau film layar lebar. Dia hanya ingin meluapkan emosinya atas kepergian Ainun. "Karena ibu Ainun tiba-tiba enggak ada. Ibu Ainun berhasil tidak menceritakan kepada saya kalau dia sakit keras. Jadi saya baru tahu kondisi dia dua bulan sebelum berpisah. Tadinya saya enggak mau pamer. Tapi akhirnya saya terima, dengan catatan enggak boleh diubah isinya," ujarnya.

Hingga akhirnya, Manoj Punjabi melihat penggalan kalimat yang tertera di buku Habibie Ainun. 'Gula jawa yang berubah menjadi gula pasir' menjadikannya yakin bahwa kisah Habibie dan Ainun harus diangkat ke film layar lebar. Terbukti, film Habibie & Ainun sukses meraup lebih dari 4,5 juta penonton pada 2012 silam.