Jatuh Bangun Daniel Mananta di Bisnis Mengantarnya Menuju Mapan

Puput Puji Lestari diperbarui 21 Mei 2016, 04:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai presenter, Daniel Mananta sudah mencapai puncak. Berangkat dari VJ MTV, telah menjadi MC papan atas. Namun, sebagai pengusaha, Daniel baru dikenal setelah brand Damn I Love Indonesia. Padahal sebagai pengusaha, Daniel beberapa kali gagal.

Mapan di saat muda merupakan impian setiap orang. Begitu juga, yang selalu dipikirkan oleh presenter sekaligus pengusaha muda Daniel Mananta. Daniel mengaku ketika di usia 25 tahun dia sudah bisa mandiri lepas dari tanggung jawab orangtua.

"Gue dari lulus kuliah sudah coba bisnis tapi gagal terus. Kenapa gue coba bisnis karena gue ngerasa gue bussinessman. Gue bersyukur sama Tuhan gue punya kreativitas. Sampai Damn I Love Indonesia yang berhasil," ujar Daniel ditemui di acara HSBC Advance Repositioning #menujuMapan di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2016).

Berkat kegigihan dan usaha uletnya, Daniel pun kini bisa merasakan manisnya sukses dari hasil karya keringatnya sendiri. Daniel mengungkap usahanya mewujudkan sukses di usia muda tak semulus yang dibayangkan, ia bahkan sering menghadapi kegagalan saat pertama kali menggeluti dunia bisnis.

Sebelumnya bisnis Daniel membuka butik di The Other Culture di FX Lifestyle X'nter, Jakarta juga sempat jadi sorotan. Lewat label DAMN! I Love Indonesia, Daniel memang ingin membuat batik lebih berjiwa muda. Label tesebut memang sengaja dibuat Daniel untuk lebih menggali kekhasan batik dan kebudayaan Indonesia dengan mengemasnya dalam selera muda.

Daniel Mananta diharapkan dapat menjadi role model bagi anak muda Indonesia yang kreatif agar berani membuka usaha sejak dini. “Kami terinspirasi Daniel sehingga menawarkan solusi-solusi terbaik yang dihadirkan seiring dengan bergulirnya gerakan #MenujuMapan, yang merupakan keberlanjutan dari gerakan #StartSekarang. Budaya disiplin dalam menabung serta kemampuan membuat keputusan finansial penting untuk anak muda,” kata Vira Widyasari, Head of Customer Value Management HSBC Indonesia.