Fimela.com, Jakarta Terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum (Ketum) Golkar menimbulkan sejumlah respon, baik pro mau pun kontra. Di samping itu, sebagaimana diwartakan Liputan6.com, menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Golkar harus punya branding baru untuk mengejar ketertinggalan.
Seakan memberi feedback, lelaki yang akrab dipanggil Setnov itu menegaskan bahwa branding penting bagi partai yang dipimpinnya. Terlebih, Setnov sempat tersandung sejumlah kasus sebelum menjabat.
Baca Juga
"Citra Golkar pada Setya Novanto dikonotasi negatif. Semua saya percayakan pada masyarakat mau lihat dari sisi mana. Karena yang saya rasakan dan yang saya lakukan, saya tidak pernah tercela, atau membuat kejahatan. Semua yang saya lakukan demi kepentingan rakyat dan partai," ujar Novanto di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (19/5), sebagaimana dilansir Liputan6.com.
Selain itu, Setnov juga bertekad mengubah citra Golkar dalam 100 hari pertama masa kerja. "Branding Golkar dulu terkenal reformasi, sekarang (saya ubah) transformasi Partai Golkar modern. 100 hari kerja, rekonsiliasi total," ungkap mantan Ketua DPR tersebut kepada Liputan6.com.
Berdasarkan laporan Liputan6.com, langkah pertama Setya Novanto adalah menginventarisasi siapa saja kader Golkar yang mempunyai kans besar untuk memenangkan Pilkada 2017. "Saya akan menginvetarisasi seluruh kader-kader diseluruh Indonesia yang sekarang jumlahnya, yang hampir ada 100 (daerah) ikut Pilkada," tandasnya.