Marini Zumarnis Prihatin dengan Kasus Enno Parihah

Anto Karibo diperbarui 19 Mei 2016, 22:21 WIB

Fimela.com, Jakarta Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan seperti yang menima Enno Parihah menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat. Mirisnya, biasanya pelaku kekerasan seksual adalah orang-orang dekat atau yang dikenal oleh korban. Ini yang menurut pesinetron Marini Zumarnis harus menjadi perhatian semua pihak. Ancaman kejahatan susila ternyata bisa muncul dari mana saja termasuk orang terdekat.

Dan belakangan, kasus kekerasan seksual seperti pemerkosaan sampai berakhir pembunuhan semakin marak. Sebagai wanita, Marini pun merasa miris. Saking tak kuat melihat berita tersebut, ia memilih untuk mengganti channel televisi. "Aku sebagai seorang ibu kadang ada berita gitu langsung aku ganti. Enggak mau lihat," kata Marini Zumarnis di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016).

Pada era kemajuan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, menjaga diri dengan maksimal adalah hal yang harus dilakukan. Di samping itu, kebebasan online membuat orangtua harus menjaga anaknya dengan baik.

"Kan sekarang jaman udah canggih ya, bisa gampang tahu lagi di mana. Jaman aku mana bisa facetime. Aku cuma punya wartel, sekarang jaman udah canggih. Telepon genggam sudah barang biasa," tutur Marini.

Iman adalah unsur yang sangat penting ketika menghadapi era informasi yang sangat pesat seperti sekarang ini. Karena dengan iman yang kuat, maka efek negatif perkembangan dari jaman tak akan bisa mempengaruhi.

"Yang pasti banyak-banyak doa, untuk anak-anak kita. Yang paling penting adalah iman kita, dunia ini cepat sekali berubah ya, yang paling penting tanamkan iman, biar bagaimanapun dunia ini berjalan, terus berubah," tandas Marini Zumarnis menyikapi banyaknya kasus perkosaan seperti kasus Yuyun di Bengkulu dan Enno Parihah d Cengkareng, Jakarat Barat.