Fimela.com, Sumedang Sukses sebagai musisi di Jakarta ternyata tidak membuat Deddy Dores lupa akan kampung halamannya. Di desa bernama Cijeler, sebuah desa kecil di wilayah Sumedang Selatan di mana nenek dari Deddy Dores tinggal. Musisi yang identik dengan kacamata hitamnya tersebut ternyata sempat membuat sebuah mesjid untuk warga sekitar beribadah.
Kebaikan Deddy Dores semasa hidupnya tersebut terungkap dari seorang warga desa Cijeler saat berbincang dengan Bintang.com. Tati, 53 tahun mengungkapkan Deddy Dores dan keluarga besarnya merupakan orang yang dermawan.
Baca Juga
"Ada masjid keluarga di sini, Masjid Al Ikhlas, itu masjid keluarganya. Mas Deddy nyumbang juga," kata Tati saat ditemui di kediamannya di desa Cijeler, Situraja, Sumedang, Rabu (18/5/2016).
Lebih lanjut, meski sudah disibukkan dengan aktivitasnya sebagai musisi di Jakarta. Namun menurut Tati Deddy Dores masih rutin mengunjungi tempat semasa kecilnya tersebut. Pasalnya, di desa Cijeler ada sebuah pemakaman keluarga dimana sebagian besar anggota keluarga Deddy Dores dimakamkan. "Sering tiap tahun. Biasanya pas lebaran atau mau puasa dia datang ke makam," jelas wanita berkerudung tersebut.
Hampir setiap tahun mengunjungi desa Cijeler, namun sosok Deddy Dores yang terkenal dengan lagu Bintang Kehidupan dinilai bukan orang yang sombong. Menurut Tati, meski terkenal, Deddy tetap memiliki sifat yang rendah hati terhadap masyarakat sekitar. "Dia orangnya baik, sama warga juga ramah. Kalo ke sini suka keliling nyapa warga. Enggak sombong," jelas Tati.
Kini saat sang musisi sudah meninggal dunia, warga sekitar desa Cijeler pun mengungkapkan kesedihannya. Warga berharap kebaikan Deddy Dores semasa hidup dapat memberikan tempat terbaik bagi sang musisi di hariban Ilahi. "Mudah-mudahan mas Deddy diterima sama sama Allah. Soalnya mas Deddy masa hidupnya orangnya baik, banyak menolong," harap Tati.