Film 90-an, Kuldesak Film Perdana Riri Riza dan Mira Lesmana

Henry Hens diperbarui 18 Mei 2016, 21:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Kesukesan film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) tak lepas dari tangan dingin Riri Riza dan Mira Lesmana. Semua itu mereka raih lewat proses panjang sejak era 90-an. Di tahun 90-an, perfilman Indonesia sedang mati suri. Hampir tak ada production house besar yang membuat film layar lebar.

Kalaupun ada film Indonesia di bioskop kesimpulannya ada dua kemungkinan, film esek-esek atau film festival yang sulit mendatangkan penonton. Biasanya film-film yang diputar di sejumlah festival diproduksi secara independen dengan dana minim. Jalan seperti itulah yang ditempuh oleh Riri dan Mira saat memutuskan terjun ke dunia film. Karya perdana mereka adalah film Kuldesak yang diproduksi di tahun 1996 dan baru dirilis pada 1998.

Uniknya, film ini dibagi dalam empat segmen dan tiap ditangani oleh sutradara yang berbeda. Selain Riri dan Mira, yang menyutadarai film ini ada Nan Achnas dan Rizal Mantovani. Selain menjadi sutradara, Rizal juga merangkap sebagai produser dan penyunting. Sedangkan soundtrack digarap oleh Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan. Kuldesak bisa dibilang sebagai perintis film omnibus di Indonesia.

Film bergenre komedi hitam ini dibintangi antara lain oleh Oppie Andaresta, Bianca Adinegoro, Ryan Hidayat dan Wong Aksan. Lalu ada banyak bintang tamu yang notabene adalah aktor dan aktris Indonesia yang terkenal pada masanya, seperti Tio Pakusadewo,Sophia Latjuba, Bucek Depp, Unique Priscilla, dan Dik Doank. Saat dirilis, film ini adalah hasil produksi kolektif dari para sineas muda, aktor, dan pemusik yang beroperasi di bawah nama Day For Night Films.

Film ini menggunakan unsur komedi hitam untuk menggambarkan kehidupan kota diJakarta yang mencerminkan tragedi kesepian. Kuldesak merupakan film terakhir yang dibintangi Ryan Hidayat yang meninggal dunia setahun sebelum film ini dirilis. Kuldesak ditayangkan premier di lingkup internasional dalam International Film Festival di Rotterdam tahun 1999. Film ini meraih nominasi untuk Silver Screen Award - Best Asian Feature Film dalam Singapore International Film Festival 1999.

Kuldesak berfokus pada empat penduduk muda Jakarta pada 1990-an. Mereka semua punya mimpi, tapi kadang-kadang hidup memaksa mereka untuk membuat pilihan-pilihan radikal. Aksan (Wong Aksan) bermimpi untuk membuat sebuah film. Semua yang dia butuhkan adalah uang, namun ayahnya yang kaya tidak ingin anaknya menjadi seorang pembuat film.

Andre (Ryan Hidayat) adalah musisi tidak bahagia yang merasa teridentifikasi dengan idola rock Kurt Cobain, vokalis dan gitaris dari band Nirvana asal Amerika Serikat yang terkenal di dunia oleh bunuh dirinya. Ironisnya, Ryan Hidayat yang meninggal dunia di tahun 1997 diberitakan mengalami overdosis, meski tidak pernah ada konfirmasi resmi mengenai kabar tersebut. Andre kemudian mencari kenyamanan dari seorang peramal keliling. Dina (Oppie Andaresta) adalah seorang penjual tiket di bioskop.

Kuldesak memang kurang diminati penonton di negeri sendiri. Meskipun begitu, film ini termasuk ‘berjasa’ karena sudah melahirkan empat sutradara maupun sineas handal di Indonesia. Usai Kuldesak, Riri Riza dan Mira Lesmana membentuk Miles Films dan kemudian lahirlah film Petualangan Sherina yang laris manis di tahun 2000. The rest is history.

Lalu lahirlah film-film seperti Ada Apa Dengan Cinta (AADC), Rumah Ketujuh, Gie, Garasi, Laskar Pelangi dan yang terbaru, AADC 2. Hampir semua film disutradarai oleh Riri, sementara Mira menjadi produser. Sebuah kombinasi yang pas dan nyaris sempurna. Bisa dibilang Mira Lesmana dan Riri Riza adalah duet terbaik di perfilman Indonesia. Dan semua itu berawal dari film Kuldesak di era 90-an.