Fimela.com, Jakarta Syahrini jagonya mengeluarkan jargon-jargon atau konsep penampilan yang cetar membahana. Tidak jarang, jargon dan busananya menjadi trend di kalangan masyarakat, bahkan dimanfaatkan banyak pedagang baju di pasar-pasar.
Syahrini sendiri tidak masalah konsepnya banyak ditiru orang lain. Apalagi dirinya tak pernah mempatenkan nama-nama busana dan jargon yang diciptakan. Justru Syahrini bersyukur kiprahnya menjadi lahan rezeki bagi orang lain.
"Kalau dikuti ya alhamdulilah. Kalau pada suka, semoga memberikan lahan rezeki di Tanah Abang kemudian di berbagai mall. Silahkan, aku tak pernah mempatenkan," ungkap Syahrini, di Studio 6 Emtek City, kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (11/5/2016) malam.
Menurut Syahrini, kondisi itu menandakan kiprahnya direspon positif masyarakat. Syahrini bersyukur, eksistensinya menjadi keberkahan sendiri bag banyak orang. Dia juga enggan menuntut lantaran busana yang dijual mirip dengan yang ia pakai.
Baca Juga
Buat Syahrini bukan persoalan besar saat para pedagang menggunakan namanya untuk berbagai produk busana. Malah dia senang bisa membuat pedagang bertambah omzetnya.
"Apabila mereka mau pakai nama aku ya monggo, enggak apa-apa. Aku memang membuka pintu rezeki sebesar-besarnya untuk orang banyak. Masa aku cut rezeki orang ketika mau pakai busana yang sama, kan kasihan. Biarkan saja," papar Syahrini.
Bukan kali ini saat trend busana ala Syahrini mewabah di pasar-pasar grosir seperti Tanah Abang dan sejenisnya. Bahkan hingga ke pusat perbelanjaan menengah ke atas. Tak ada niatnya untuk mempersoalkan secara hukum mereka yang meniru kreatifitasnya dalam berbusana.