Fimela.com, Jakarta Berkarir selama 20 tahun, tentu Project Pop sudah mengalami pasang surut industri musik serta berbagai tren musik yang silih berganti selalu berubah setiap tahunnya. Ternyata, Project Pop punya kiat khusus untuk tetap diterima pecinta musik tanah air ditengah tren yang selalu berbeda.
Berkarir sejak jaman kaset pita hingga era digital seperti sekarang, Project Pop pastinya sudah melewati berbagai fase perkembangan industri musik Indonesia. Dari tren musik Rock diakhir 1990an, musik melayu pada awal millenium hingga era K-Pop belakangan ini, nyatanya grup vokal asal Bandung tersebut tetap eksis.
Gumilar Nurochman atau yang akrab dikenal dengan nama Gugum mengungkapkan, rahasia utama Project Pop bisa mengikuti berbagai tren yang ada adalah tidak terpaku terhadap idealisme. Menurutnya, hal tersebut membuat Project Pop sangat fleksibel untuk tetap mengikuti tren musik yang sedang digandrungi para pendengar musik tanah air.
"Itu ada hubungannya sama nama Project Pop. Project pop itu artinya Project musik yang sedang populer. Tiap tahun ada tren musik yaa kita ikutin karena kita enggak punya idealisme. Mungkin musisi lain megang idealisme bermusiknya, tapi kita mah tetap ngikutin arus musik," ungkap Gugum dengan sedikit bercanda saat ditemui di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016).
Baca Juga
Selain itu, rahasia lain Project Pop bertahan hingga usia 20 tahun sejak pertama keluar pada 1996 lalu adalah kekeluargaan yang sudah terjalin kuat antar personel. Menurut Odie, hal tersebut penting dalam meredam setiap perselisihan antara enam kepala yang tergabung di Project Pop yang terkadang memiliki perbedaan pendapat.
"Karena kita udah bersama selama 20 tahun, kita bukan kayak grup, tapi kayak adik-kakak. Kalo kita punya salah faham atau masalah kita selesaikan secara adik-kakak, kan enggak ada adik yang ngusir kakaknya pas berantem," tungkas Odie Project Pop dengan sedikit perumpamaan.