Fimela.com, Jakarta Akhir era 90-an, kondisi pertelevisian Indonesia semakin berkembang pesat. Berbagai judul sinetron dengan beragam tema bermunculan. Tak lagi didominasi oleh tema percintaan, tapi sudah merambah ke tema supranatural, salah satunya sinetron Gerhana.
Sejak tayang 1999 silam, sinetron produksi Kharisma Starvision Plus ini berhasil menemani pemirsa setianya hingga empat tahun atau tiga musim lamanya. Hingga pada tahun 2004, Gerhana ditayangkan ulang oleh sebuah stasiun televisi swasta, namun sayang hanya bertahan selama satu tahun saja.
Baca Juga
Ide cerita dari sinetron ini terbilang sederhana. Adalah tentang anak 'korban' fenomena langka astronomi bernama Gerhana (Pierre Rolland). Sesuai namanya, Gerhana lahir ketika gerhana matahari total yang membuatnya menjadi 'istimewa' dibanding anak-anak pada umumnya. Ketika ia menatap tajam, maka sesuatu depannya dapat dengan mudah terpental.
Dalam balutan komedi, sinetron ini berhasil mengorbitkan bintang-bintang baru dengan 'ikon' masing-masing. Sebut saja si Poltak (Ruhut Sitompul) yang merupakan raja minyak dari Medan yang khas dengan gaya bicara Batak-nya, serta si centil Peggy Melati Sukma yang terkenal dengan kosa kata favoritnya 'pusing' dan nama lengkapnya yang panjang seperti gerbong kereta api.
Tak lengkap rasanya jika sebuah sinetron tidak dibumbui dengan kisah percintaan pemain utamanya. Bukan matahari, pasangan Gerhana dalam sinetron ini justru bernama Bulan yang diperankan oleh aktris cantik Dina Lorenza. Untuk memenangkan hati Bulan, Gerhana harus sabar menghadapi tingkah dari Poltak yang selalu mengelu-elukan kekayaannya.
Mastur pun hadir sebagai sahabat yang setia menemani perjalanan Gerhana. Sosoknya yang lucu tersebut selalu sukses membuat penonton tertawa. Selain Manstur, sinetron Gerhana juga turut dibintangi oleh Oerip Saleh, Purnawiatun, Mpok Atiek, Stanley Sagala, Soraya Abdullah dan Meirayni Fauziah.
Pada masa kejayaaannya, sinetron Gerhana selalu mendapat rating yang cukup tinggi di tiap episodenya. Para pemainnya pun langsung menduduki puncak popularitas saat itu. Sayangnya, kiprah sang pemain utama, Pierre Rolland, kini justru tenggelam bak ditelan bumi. Berbeda halnya dengan Dina Lorenza yang masih aktif main sinetron.