Fimela.com, Jakarta Jelang pergantian tahun, suasana Ibukota memang terlihat lebih semarak. Banyak kendaraan yang terlihat hilir mudik. Begitu pula suasana Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Banyak orang yang terlihat memadati lokasi tersebut. Mereka ingin merayakan pergantian dari 1986 ke tahun 1987. Begitu pula dengan aktris Ayu Dyah Pasha. Ia juga ikut merayakan malam Tahun Baru 1987 di tempat tersebut.
Bersama adik dan pacarnya, Ayu lalu dikenalkan dengan seorang lelaki. Namanya, Kemal Pasha Pawaka. Ia alumnus dari jurusan Business Administration, Indiana Technology University, Amerika Serikat. Ia juga pernah Juara I Junior Golf Champion of Indonesia pada 1976. Kemal merupakan kakak dari pacar adik Ayu. Meski di antara keluarga sudah saling kenal, tapi Ayu baru pertama dengan lelaki itu.
"Saya pertama bertemu dengan suami saya saat malam Tahun Baru 1987 di JCC. Saat itu kebetulan adik saya berpacaran dengan adik yang kemudian jadi suami saya," kata perempuan kelahiran Makassar, 4 Februari 1964 itu saat dihubungi Bintang.com, Rabu (4/5/2016).
Jika orang lain tak percaya dengan adanya cinta pada pandangan pertama, Ayu dan Kemal telah membuktikan. Kemal rupanya benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Ayu.
"Saya jatuh cinta pada pandangan pertama," kata lelaki kelahiran Jakarta, 17 Juli 1960 itu, seperti ditirukan Ayu. "Niat kami berkenalan memang untuk mencari pasangan hidup," lanjut bintang Surat untuk Kartini itu.
Baca Juga
Dari pertemuan pertama itu, hubungan mereka kian dekat. Komunikasi di antara mereka pun terus terjalin. Saat itu Ayu sudah selesai kuliah dari Universitas Trisakti, sedangkan Kemal pun sudah bekerja sebagai transportir pada perusahaan keluarga. Selain sebagai pengusaha, ia juga olahragawan dengan segudang prestasi.
Selama menjalin hubungan dengan Kemal, Ayu selalu menghabiskan waktu bersama, terutama di akhir pekan. Tempat yang biasa mereka kunjungi di antaranya; Gelora Bung Karno. Mereka berolahraga di sana, kebetulan mereka hobi olahraga. Jika tidak di Gelora Bung Karno, mereka fitnes bersama di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selain itu, mereka nonton berdua. Aktivitas itulah yang biasa mereka lakukan yang masih mereka lakukan hingga saat ini.
“Suami saya itu sportman banget. Ia suka dengan semua cabang olahraga juga," puji bintang film Cinta Tapi Beda.
Menikah dan Menyelesaikan Persoalan Bersama
Tak perlu waktu lama bagi Ayu Dyah Pasha dan Kemal Pasha Pawaka untuk menapaki jenjang pernikahan. Sebagai pasangan dewasa dan sibuk dengan aktivitas masing-masing, mereka hanya butuh waktu 1,5 tahun untuk saling mengenal karakter dan kepribadian masing-masing. Selain sudah dewasa, restu dari kedua orang tua pun sudah mereka kantongi. Pada 5 Desember 1988 mereka menikah.
“Jadi, tunggu apalagi. Karena kami pun sudah sama-sama dewasa. Keluarga kami pun sudah merestui hubungan kami,” terang Ayu yang saat itu sudah menjadi presenter, model, dan pembawa acara.
Mereka menikah di sebuah tempat di dekat Departemen Sosial di kawasan, Salemba, Jakarta Pusat. Suasana ramai. Saat akad nikah mereka menggunakan busana Jawa, sedangkan saat resepsi pernikahan mereka menggunakan busana Bali. Mereka bersyukur acara tersebut berjalan dengan lancar.
“Baik saat akad nikah maupun resepsi, semua berjalan mulus. Semuanya berjalan sesuai rencana. Sejak awal memang kami sudah merencanakan pernikahan dengan matang. Jadi, tak ada rasa gugup di antara kami. Kami memang sudah menyiapkan mental, baik lahir maupun batin,” tegas pecinta batik ini.
Sebagai pengantin baru, mereka saling melakukan penyesuaian dengan karakter masing-masing. Ada sifat-sifat yang berbeda di antara mereka. Namun, satu hal yang perlu diketahui, mereka selalu menyelesaikan masalah bersama. Mereka memegang prinsip "memberi dan menerima" (take and give) satu sama lain.
"Saya biasanya diam saat suami sedang emosi," ujar pemain sinteron Elif Indonesia. "Saya dan suami juga selalu mengingatkan bahwa perkawinan bagian dari ibadah. Saat dilakukan ikrar nikah, kami tak hanya bertanggung jawab pada pasangan, tapi juga kepada Tuhan. Suka dan duka harus dilalui bersama," lanjutnya.
Ayu juga menegaskan, pernikahan tak hanya untuk menyalurkan kebutuhan biologis, bukan juga untuk mencari kekayaan, atau status, melainkan bagian dari ibadah, punya keturunan yang lebih baik, punya lingkungan yang juga lebih baik, juga untuk nilai kemanusiaan yang lebih baik.
Bagi Ayu dan Kemal yang juga pernah sebagai Ketua Jakarta Master Club, suami dan istri harus saling bahu-membahu untuk berbagi. Jika ada persoalan diselesaikan dengan kepala dingin. Setiap ada konflik, hal yang harus diselesaikan itu konfliknya, bukan konflik yang digembar-gemborkan. Kodrat laki-laki dan wanita itu harus membutuhkan kasih sayang, saling bekerja sama, dan saling mengisi.
“Rumah tangga itu bisa jadi neraka atau surge itu tergantung pada pribadi masing-masing. Itu memang hal yang ideal,” jelas Ayu.
Terapkan Prinsip Ki Hajar Dewantara
Dalam membna rumah tangga, Ayu Dyah Pasha dan Kemal Pasha Pawaka memegang prinsip yang diajarkan Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional, Tut Wuri Handayani. Kadang suami atau istri itu harus memimpin, kadang mendampingi anak, kadang juga berada di belakang untuk mendudkung mereka. Jika ia sudah dewasa, maka harus mendampingi mereka, terutama untuk hal-hal yang harus mereka putuskan yang menyangkut kehidupan masa depan mereka.
"Sebagai orang tua, saya harus mampu meredam ego. Karena dunia orang tua dulu dengan dunia anak saat ini sudah sangat berbeda. Jika zama saya bermain galasin, sedangkan zaman sekarang anak-anak sudah sangat maju. Saya dan suami juga tak memaksakan kehendak kepada anak-anak," tutur Ayu.
Dari pernikahannya yang telah berlangsung 28 tahun, Ayu dan Kemal dikaruniai dua orang anak; Narendra Pawaka lahir pada 3 Maret 1991. Ia telah meraih gelar sarjana dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Juni mendatang maju untuk tesis di jurusan Bisnis Internasional di Universitas Bina Nusantara. Pada Mei ini, cowok yang akrab disapa Eda itu juga akan mengeluarkan single bersama Kevin & Red Rose. Selain hobi menyanyi, ia juga penyiar di Prambors.
Sementara itu, anak kedua mereka adalah Nabil Naratama lahir pada 6 Juni 1997. Sejak awal Nabil sudah memperlihatkan talentanya di bidang seni dan olahraga. Sejak kecil ia sudah ikut berbagai pertunjukan. Sama dengan kakaknya, Nabil kini mengambil double degree di UPH pada jurusan Bisnis Manajemen dan sedang menyiapkan single "Tell Me" bersama band Ringgo 5.
Apa yang dicapai Eda dan Nabil tentu tak lepas dari pola pendidikan Ki Hajar Dewantara yang diterapkan Ayu dan Kemal. Terlebih, mereka juga menekankan pada kejujuran dan harus menghargai orang lain, tanpa memandang status sosial, dan lainnya.
"Sejak dini saya menanamkan nilai-nilai kejujuran pada mereka. Hal lain mengajarkan kepada mereka untuk selalu menghargai orang lain tanpa memandang status sosial, dan lainnya," tegas Ayu Dyah Pasha.